Site icon TAJDID.ID

“Pamsimas Banyu Berkah” Go Digital, UMPP Hadirkan Teknologi Pemantau Kualitas Air

TAJDID.ID~Pekalongan || Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) menghadirkan terobosan baru dalam pengabdian kepada masyarakat (PKM) melalui integrasi teknologi digital dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung pengelolaan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) Banyu Berkah di Kelurahan Setono, Kota Pekalongan.

Kegiatan yang berlangsung sejak Juli hingga awal September 2025 ini bertujuan mengubah sistem pembayaran dan pemantauan kualitas air yang sebelumnya masih manual menjadi berbasis digital dan real-time.

Melalui pelatihan dan pendampingan intensif, UMPP memperkenalkan sistem berbasis website serta alat IoT untuk mendeteksi kualitas air secara otomatis. “Kami ingin mendorong Pamsimas Banyu Berkah agar lebih efisien dan transparan dalam pengelolaan. Dengan sistem digital ini, pelanggan bisa mengakses informasi tagihan dan kualitas air langsung dari website,” ujar Achmad Vandian Nur, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMPP.

Pada 20 Agustus 2025, tim UMPP menggelar pelatihan penggunaan website pembayaran dan tagihan air di Posko Pamsimas Banyu Berkah, Jl. Kimangusarkoro, Kecamatan Pekalongan Timur. Website ini memungkinkan pengelolaan data pelanggan secara terpusat dan memudahkan akses informasi tagihan secara real-time.

Kemudian, pada 1 September 2025, dilakukan sosialisasi penggunaan alat IoT berbasis Arduino yang mampu mengukur tingkat kekeruhan, Total Dissolved Solids (TDS), dan suhu air dari sumur pompa. Data hasil pengukuran tersebut langsung terintegrasi ke dalam sistem website, sehingga dapat dipantau oleh pengurus dan pelanggan.
Pelatihan ini dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat khususnya pengurus Pamsimas Banyu Berkah. “Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Sekarang kami bisa memantau kualitas air dan mengelola tagihan dengan lebih mudah,” kata Nur Amilin, Ketua Pamsimas Banyu Berkah.

Pengembangan perangkat IoT dalam kegiatan ini turut melibatkan Budi Utomo, Praktisi dan pakar IoT asal Pekalongan, yang berperan dalam merancang sistem pemantauan kualitas air berbasis sensor.
“Harapan kami, teknologi IoT tidak hanya berhenti sebagai prototipe, tetapi benar-benar menjadi teknologi tepat guna yang diterapkan langsung di masyarakat,” ujar Budi Utomo.

Sementara itu, Fenilinas Adi Artanto, Dosen S1 Informatika UMPP sekaligus anggota tim PKM, turut memberikan pelatihan teknis kepada pengurus Pamsimas. “Kami ingin memastikan bahwa teknologi ini bisa dioperasikan secara mandiri oleh pengurus Pamsimas. Pelatihan kami fokus pada pengelolaan website dan pemanfaatan alat ukur air berbasis IoT,” jelas Fenilinas.

Program ini merupakan bagian dari hibah pendanaan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Hibah tersebut diberikan berdasarkan Keputusan Direktur Nomor 0419/C3/DT.05.00/2025
Tim PKM UMPP menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut dan berharap inovasi ini dapat menjadi model pengelolaan Pamsimas berbasis teknologi yang dapat direplikasi di daerah lain. “Kami berharap alat pengukuran kualitas air ini bisa dimanfaatkan secara maksimal demi kemaslahatan masyarakat. Ini bukan sekadar teknologi, tapi bentuk nyata kepedulian kampus terhadap kebutuhan dasar warga,” tutup Achmad Vandian. (*)

✒️ Imam Setiobudi

Exit mobile version