Site icon TAJDID.ID

PWA Sumut Gelar Seminar ‘Pemberdayaan Perempuan Melalui Aksi Nyata Aisyiyah”

TAJDID.ID~Medan || Pimpinan Wilayah Asiyayah Sumatera Utara (PWA Sumut) menyelenggarakan kegiatan Seminar Sehari bertajuk “Pemberdayaan Perempuan Melalui Aksi Nyata Aisyiyah”.

Kegiatan yang dihadiri jajaran PWA Sumut dan ratusan anggota Aisyiyah ini dilaksanakan di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut, Jl. SM Raja Medan, Sabtu (2/8).

Seminar yang dibuka oleh Wakil Ketua PWM Sumut,
Dr M Basir Hasibuan MPd ini menampilkan tiga narasuber, yakni Dr Nur Rahma Amini MAg (Ketua PWA Sumut), H Hendra Cipta SE (Anggota DPRD Sumut) dan Dwi Indah Purwanti MSi ( Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana/P3AKB) Provinsi Sumatera Utara)

Dr M Basir Hasibuan MPd dalam sambutannya menuturkan bawah eksistensi Aisyiyah dalam keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai organisasi otonom (ortom) khusus.

“Berbeda dengan ortom-ortom lain, seperti Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IMM, IPM, Tapak Suci dan Hizbul Wathan, keberadaan Aisyiyah itu agak istimewa. Karena diberikan keleluasaan mengelola Amal Usaha, makanya Aisyiyah itu jadi ortom khusus,” ujar Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut periode 2015-2019 ini.

Dengan kekhususan ini, Basir optimis Aisyiyah bisa berkontribusi dan berkiprah secara maksimal, khususnya dalam melakukan pemberdayaan kaum perempuan.

“Saya berharap, peran pemberdayaan kaum perempuan yang dilakukan Aisyiyah bukan hanya ditujukan untuk kalangan internal, tapi lebih dari itu bisa secara eksternal juga menyasar hingga ke luar,” harap Basir.

Sementara itu, tampil sebagai pembicara pertama, Ketua PWA Sumut Dr Nur Rahma Amini MAg menyampaikan kiprah nyata Aisyiyah Sumut selama dibawah kepemimpinannya terkait upaya pemberdayaan perempuan, khususnya di Sumatera Utara.

“Sebagai sebuah gerakan, Aisyiyah itu keberadaan dan kemanfaatannya harus dirasakan langsung dalam bentuk aksi nyata oleh masyarakat. Itulah mengapa kita memprioritaskan program-program konkrit yang bisa menyentuh langsung masyarakat, seperti di bidang hukum, ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Menjadi pembicara kedua, Dwi Indah Purwanti MSi lebih menyoroti terkait potret problematika perempuan dan anak di Sumatera Utara, dan bagaimana upaya Pemprovsu untuk mengatasinya.

Sedangkan H Hendra Cipta dalam paparannya lebih menyoroti minimnya anggaran terkait pemberdayaan perempuan di Sumatera Utara.

“Anggaran yang dialokasikan untuk program pemberdayaan perempuan ini sangat minim, yakni cuma sekitar 5 miliar rupiah setahun. Kita akan perjuangkan ke depan anggaran ini bisa ditingkatkan lagi,” ujar politisi PAN ini.

Karena itu, Hendra Cipta menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Aisyiyah yang selama ini sangat pro aktif dan berkontribusi besar membantu pemerintah dalam upaya pemberdayaan perempuan. (*)

 

Exit mobile version