TAJDID.ID || Dari hasil riset Research Integrity Risk Index pada 2024 muncul 13 nama universitas di Indonesia yang kualitas integritas ilmiahnya dipertanyakan karena berisiko buruk bahkan dinilai mendapat sinyal merah. Penelitian ini mengidentifikasi dan membuat profil tingkat risiko institusional dalam integritas penelitian dari 1.000 universitas dengan jumlah publikasi terbanyak di seluruh dunia.
Riset ini dikembangkan oleh Profesor Lokman Meho dari Universitas Amerika di Beirut sebagai respons terhadap kekhawatiran tentang bagaimana pemeringkatan global mendorong universitas menerbitkan hasil riset ilmiah berbasis volume dan sitasi namun mengorbankan integritas ilmiahnya.
Adapun indikator yang dipakai Research Integrity Risk Index Research Integrity Risk Index mengevaluasi institusi berdasarkan dua indikator:
(1) R Rate, jumlah artikel yang diambil per 1.000 publikasi, yang memuat bukti pelanggaran metodologi, etika, atau kepenulisan yang serius
(2) D Rate, persentase publikasi suatu institusi yang muncul di jurnal yang baru-baru ini dihapus dari Scopus atau Web of Science karena gagal memenuhi standar kualitas atau penerbitan.
Nilai kedua indikator itu dijumlah dan dihitung rata-ratanya untuk menghasilkan skor 0-1.
Terdapat lima tingkatan risiko: Low Risk (Risiko Rendah), Normal Variation (Variasi Normal), Watch List (Dalam Pemantauan), High Risk (berisiko tinggi), dan Red Flag (buruk).
Ditekankan bahwa nilai “buruk” atau “berisiko tinggi” bukanlah tuduhan pelanggaran, melainkan sinyal untuk melakukan refleksi, investigasi, dan penguatan perlindungan universitas. Penetapan ini bertujuan untuk mendorong perubahan yang membangun dan membuka ruang diskusi yang lebih terbuka berdasarkan informasi. Terutama pada sistem yang pengelolaan penelitiannya masih menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.
Berikut 13 universitas yang integritas ilmiahnya dipertanyakan menurut Research Integrity Risk Index:
1. Binus University – peringkat 11 (Red Flag)
2. Universitas Airlangga – peringkat 40 (Red Flag)
3. Universitas Sumatera Utara – peringkat 49 (Red Flag)
4. Universitas Hasanuddin – peringkat 69 (Red Flag)
5. Universitas Sebelas Maret – peringkat 86 (Red Flag)
6. Universitas Diponegoro – peringkat 152 (High Risk)
7. Universitas Brawijaya – peringkat 155 (High Risk)
8. Universitas Padjajaran – peringkat 177 (High Risk)
9. Institut Teknologi Sepuluh Nopember – peringkat 233 (Watch List)
10. Universitas Indonesia – peringkat 266 (Watch List)
11. Institut Teknologi Bandung – peringkat 354 (Watch List)
12. Institut Pertanian Bogor – peringkat 358 (Watch List)
13. Universitas Gadjah Mada – peringkat 363 (Watch List)
Research Integrity Risk Index memperlihatkan secara global negara yang universitasnya rata-rata masuk dalam tingkatan Red Flag adalah Kazhakstan, Iraq, Arab Saudi, Indonesia, India, Pakistan, Banglasdesh, dan Yordania.
Sementara rata-rata universitas Low Risk tersebar di Rusia, AS, Kanada, Australia, Argentina, Eropa bagian barat, Filipina, hingga Uganda. (*)