Site icon TAJDID.ID

Dukung Guru Berdaya, Lazismu UMY Salurkan Rp100 Juta untuk 40 Pendidik DIY

TAJDID.ID~Yogyakarta || Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap dunia pendidikan, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meluncurkan program “Bakti Guru” yang menyasar peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini hadir sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap dedikasi para guru, khususnya mereka yang mengajar di sekolah dengan keterbatasan sumber daya.

Pada tahun ini, sebanyak 40 guru di wilayah DIY menerima manfaat dari program Bakti Guru dengan total bantuan senilai Rp100 juta, yang disalurkan secara bertahap setiap tiga bulan selama satu tahun. Jumlah ini menjadikan Lazismu UMY sebagai penyalur terbanyak kedua se-DIY, di antara seluruh cabang Lazismu. Program Bakti Guru merupakan bagian dari inisiatif “Peduli Guru” yang dicanangkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, sebagai upaya mendukung keberlangsungan pendidikan dasar dan menengah di sekolah-sekolah Muhammadiyah.

Menurut Rozikan, M.S.I., Manajer Eksekutif Lazismu UMY, program ini tidak hanya menyalurkan bantuan dana, tetapi juga menyertakan pelatihan pengembangan kapasitas (soft skills) bagi para guru penerima.
“Program Bakti Guru ini tidak hanya bersifat konsumtif. Kami rancang agar para guru juga mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kualitas mereka sebagai pendidik. Materi pelatihan mencakup strategi branding sekolah, kreativitas dalam pengajaran, hingga pelatihan kewirausahaan,” ujar Rozikan saat ditemui seusai seremoni penyerahan bantuan pada Rabu sore (9/7) di Kampus Terpadu UMY.

Rozikan menjelaskan, pelatihan soft skills akan dilaksanakan pada periode kedua penyaluran bantuan, dengan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan guru maupun sekolah. Salah satu aspek yang ditekankan adalah pengembangan unit usaha mandiri di sekolah, sebagai sumber pendapatan alternatif yang berkelanjutan.
“Sebagian besar sekolah penerima adalah sekolah kecil dengan jumlah murid terbatas, sehingga perlu strategi khusus untuk berkembang. Kami mencontoh pola pengelolaan unit usaha di UMY, agar ke depan sekolah-sekolah ini tidak terus bergantung pada bantuan eksternal,” tambahnya.

Lazismu UMY menargetkan dalam lima tahun ke depan, sekolah-sekolah mitra dalam program Bakti Guru dapat memiliki unit usaha yang turut menunjang kesejahteraan guru secara mandiri.
Dukungan dari Lazismu UMY ini disambut hangat oleh para guru penerima manfaat. Salah satunya, Yuni Rofiati, guru dari SMK Muhammadiyah Kalasan, yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan dan perhatian yang diberikan. “Kami sangat bersyukur atas bantuan dari Lazismu UMY. Ini sangat membantu meringankan beban kami sebagai guru dan memotivasi kami untuk terus berdedikasi dalam mendidik. Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” ungkap Yuni.

Dengan adanya program ini, Lazismu UMY terus memperkuat perannya sebagai lembaga zakat yang tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga turut membangun kemandirian dan kualitas sumber daya manusia di sektor pendidikan. (ID)

Exit mobile version