Site icon TAJDID.ID

PSIM Yogyakarta Raih Promosi ke Liga 1, Pendukung Laskar Mataram Luapkan Rasa Syukur

TAJDID.ID~Yogyakarta || Setelah penantian panjang selama 18 tahun, PSIM Yogyakarta akhirnya memastikan diri promosi ke Liga 1 musim 2025/2026. Kepastian ini diraih usai kemenangan dramatis 2-1 atas PSPS Pekanbaru pada laga terakhir Grup X Liga 2 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin, 17 Februari 2025. Gol-gol PSIM dicetak oleh Rafinha melalui eksekusi penalti pada menit ke-9 dan Rocken Tampubolon, sementara PSPS memperkecil ketertinggalan lewat gol Ilham Fathoni.

Kemenangan ini disambut suka cita oleh ribuan suporter yang langsung memadati kawasan Tugu Jogja. Mereka menggelar konvoi dan pesta kembang api sebagai bentuk ungkapan rasa bangga dan bahagia atas keberhasilan tim kesayangan mereka kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Suasana euforia meliputi Kota Gudeg dengan ribuan suporter berkumpul di kawasan Tugu Pal Putih Yogyakarta.

Perayaan ini tidak hanya dihadiri oleh suporter PSIM, tetapi juga menarik perhatian masyarakat Yogyakarta secara luas. Salah seorang suporter PSIM, Nashrul Mu’minin mengatakan, bahwa kebersamaan dan semangat persatuan tampak jelas dalam perayaan tersebut, mencerminkan nilai-nilai luhur yang diajarkan dalam Islam. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 103.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai…” ucap Nashrul.

Kebersamaan ini juga sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang menyatakan:  Seorang mukmin bagi mukmin lainnya seperti bangunan yang saling menguatkan,” imbuhnya.

Pelatih PSIM, Erwan Hendarwanto, mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. Ia menyebut bahwa perjalanan panjang dan penuh tantangan akhirnya terbayar lunas dengan keberhasilan timnya promosi ke Liga 1. Erwan juga mengapresiasi dukungan luar biasa dari suporter yang selalu setia mendampingi tim dalam setiap laga.

“Kami telah menjalani perjalanan panjang dan penuh tantangan. Oleh karena itu, kami harus memberikan usaha maksimal,” ujar Erwan.

Kegembiraan ini juga dirasakan oleh pemain timnas Indonesia, Ronaldo Kwateh, yang turut memberikan ucapan selamat kepada PSIM atas keberhasilan mereka. Ronaldo menyebut bahwa promosi ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen tim dan dukungan penuh dari suporter.

“Selamat kepada PSIM Yogyakarta atas promosi ke Liga 1. Ini adalah hasil kerja keras semua pihak yang terlibat,” ujar Ronaldo.

Perayaan di Tugu Jogja berlangsung tertib dan aman. Pihak kepolisian bersama panitia pelaksana telah melakukan koordinasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama perayaan berlangsung. Suporter diimbau untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Lebih lanjut Nashrul Mu’minin menuturkan, bahwa kebersamaan dan rasa syukur yang ditunjukkan oleh suporter PSIM ini sejalan dengan ajaran Islam yang menganjurkan umatnya untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)

Selain itu, kata Nashrul, Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya bersyukur dalam sabdanya: “Barang siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)

Keberhasilan PSIM Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi tim untuk terus berprestasi di Liga 1 musim depan. Manajemen klub telah menyusun rencana untuk memperkuat skuad dan mempersiapkan tim sebaik mungkin agar dapat bersaing di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Suporter juga diharapkan terus memberikan dukungan positif dan konstruktif kepada tim kesayangan mereka. Dukungan moral dan spiritual dari suporter sangat penting dalam membangkitkan semangat dan motivasi para pemain di lapangan.

Nashrul Mu’minin berharap, semoga dengan promosi ini, PSIM Yogyakarta dapat membawa nama baik Kota Gudeg di kancah sepak bola nasional dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berprestasi dalam bidang olahraga, sebagaimana yang diingatkan Allah SWT dalam Al-Qura’an surat Al-Maidah ayat 2:  “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…”

Kebersamaan, rasa syukur, dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh PSIM Yogyakarta dan suporternya menjadi bukti bahwa kerja keras, kesabaran, dan doa adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan. Dalam Islam, usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dibarengi dengan doa akan membawa hasil yang baik. Sebagaimana sabda Rasulullah: “Sesungguhnya Allah mencintai jika seseorang melakukan suatu pekerjaan, maka ia mengerjakannya dengan sempurna.” (HR. Thabrani)

Keberhasilan ini bukan hanya milik para pemain dan pelatih, tetapi juga milik seluruh masyarakat Yogyakarta yang selalu mendukung PSIM dengan penuh semangat. Sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi juga menjadi pemersatu dan identitas bagi sebuah kota. Euforia yang terjadi di Tugu Jogja membuktikan bahwa sepak bola memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga turut mengapresiasi prestasi ini. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dalam pernyataannya menyampaikan bahwa keberhasilan PSIM bukan hanya kebanggaan bagi suporter, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Yogyakarta. Ia berharap PSIM dapat terus berkembang dan menjadi klub yang disegani di Liga 1.

Selain itu, promosi PSIM ke Liga 1 juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha di sekitar stadion dan kawasan wisata di Yogyakarta. Dengan meningkatnya jumlah pertandingan besar, diharapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta semakin berkembang.

Namun, kata Nashrul, keberhasilan ini juga harus disikapi dengan bijak. Ia menghimbau para suporter untuk tetap menjaga keamanan, ketertiban, dan tidak melakukan euforia berlebihan yang bisa merugikan masyarakat.

“Islam mengajarkan bahwa segala bentuk kebahagiaan harus disertai dengan sikap syukur dan tidak berlebihan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 141: Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” jelasnya.

Kini, tantangan sesungguhnya bagi PSIM Yogyakarta adalah bagaimana mereka bisa bertahan dan bersaing di Liga 1. Klub harus mempersiapkan diri dengan baik, baik dari segi teknis, strategi, maupun manajemen. Dukungan dari pemerintah daerah, suporter, dan masyarakat Yogyakarta sangat dibutuhkan agar PSIM tidak hanya sekadar numpang lewat di Liga 1, tetapi mampu menjadi kekuatan baru dalam sepak bola Indonesia.

“Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras, PSIM Yogyakarta diharapkan mampu mengukir sejarah baru di kancah sepak bola nasional. Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari era kejayaan baru bagi Laskar Mataram,” pungkas Nashrul Mu’minin. (*)

Exit mobile version