TAJDID.ID~Malang || Berkemajuan merupakan salah satu kata kunci yang ingin diamalkan dalam Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (PM3) Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Malang Raya 2025.
Hal ini dipertegas oleh Ketua Baznas Kota Malang Prof Kasuwi Saiban dalam Pembukaan PM3 pada Kamis (6/2/2025) di Aula Kantor PDM Kota Malang.
”Jika melihat tema yang diangkat dalam agenda PM3 IMM Malang Raya, berkemajuan memiliki makna melihat kedepan. Kita tidak bisa terjebak dengan permasalahan dan perbedaan masa lalu. Tugas kita adalah menyiapkan generasi Islam yang siap menyongsong masa depan. Itulah maksud berkemajuan,” jelasnya.
Ia memberikan contoh perbedaan pandangan mengenai penentuan awal bulan Ramadhan. Beberapa golongan menggunakan metode hisab. Sementara golongan yang lain menggunakan metode hisab.
”Perdebatan tajam mengenai hal itu seharusnya tidak terjadi lagi di masa sekarang. Sebab masing-masing golongan memiliki keyakinan dan metodologinya sendiri. Dan semuanya memiliki dalil hujjah yang jelas,” tegasnya.
Jika umat Islam masih memperdebatkan hal-hal seperti itu, maka umat Islam akan senantiasa tertinggal dari umat yang lain. Ia mencontohkan di bidang ekonomi, sekalipun umat Islam memiliki Lazismu dan Baznas, namun umat Islam masih tertinggal dari umat lain. Terlebih lagi di bidang teknologi.
”Untuk mewujudkan Islam yang berkemajuan memerlukan syarat berupa semangat yang tinggi. Dan saya yakin, IMM bisa,” tegasnya di hadapan para kader IMM se-Malang Raya.
Sementara itu, Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman PC IMM Malang Raya Ahmad Ashim Muttaqin mengungkapkan bahwa PM3 IMM Malang Raya tahun ini diikuti oleh 25 peserta yang merupakan delegasi dari berbagai komisariat IMM se Malang Raya.
”Para alumni PM3 nantinya akan tergabung dalam Korps Mubaligh Ikatan. Mereka akan didiasporakan untuk melakukan tugas-tugas dakwah di masjid serta mengelola media sosial sebagai salah satu alat untuk mengembangkan metode dakwah,” jelasnya. (*)