Site icon TAJDID.ID

Pilkada di Sumut Ditengarai Akan Sarat Permainan Intervensional Kekuatan Anti Demokrasi

TAJDID.ID~Medan || Januari Riki Efendi, akademisi dari UINSU, menengarai bahwa di bawah iklim buruk dinasti politik, apalagi di Sumatera Utara, Pilkada Serentak 2024 akan sarat dengan permainan intervensional kekuatan anti demokrasi yang mungkin bersembunyi di balik organisasi pemerintah.

“Juga akan diwarnai oleh fenomena politik uang yang massif yang menunjukkan keterancaman integritas keseluruhan proses dan tahapan pelaksanaan pilkada, terutama pencoblosan dan perhitungan suara,” ujarnya dalam Diskusi Publik bertajuk ‘Menakar Sisa-sisa Kekuasaan Menuju Pilkada 2024’ yang diselenggarakan oleh “Sahabat Indonesia Membangun” di D’Amor Cafe, Jalan Durung Medan, Jum’at, 21/6/24, sore.

Karena itu, menurut penulis buku “Pemuda dan Luka Demokrasi”, ini, harus diperbanyak forum-forum yang terakses oleh publik untuk menerangkan nilai-nilai demokrasi dan kewajiban warga negara untuk mengawasi dan melawan semua deviasi (penyimpangan).

Mengakhiri diskusi yang dimoderatori oleh aktivis kota Medan Ananda Rizki Tambunan, ini, Ketua Sahabat Indonesia Membangun, Mohd Ilham Fauzi Munthe membeberkan bahwa agenda diskusi akan berlangsung sebanyak 9 episode.

“Hasil-hasil diskusi akan dibukukan dan nanti akan diserahkan kepada pasangan calon Gubernur, Bupati dan Walikota se Sumatera Utara, termasuk seluruh pimpinan partai politik di daerah (Kabupaten/Kota, Provinsi) dan Pusat,” jelasnya.

Mereka, tegas Munthe, sangat perlu memahami bahwa hak-hak konstitusional rakyat tak dapat diabaikan oleh siapa pun untuk beroleh pemimpin yang berintegritas. (*)

Exit mobile version