TAJDID.ID-Yogyakarta || Kineidoscope resmi dibuka pada (13/11), dalam empat hari kedepan, Kineidoscope akan menghadirkan film-film yang dapat disaksikan secara gratis dan terbuka untuk umum.
Kineidoscope merupakan acara apresiasi film tahunan yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa MM Kine Klub Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kineidoscope memutarkan film-film pilihan dari berbagai festival film di Indonesia. Acara ini digelar dari tanggal 13 sampai 16 November 2023, berlokasi di Intitut Francais Indonesia – LIP Yogyakarta.
Pada sambutan pembukaan Kineidoscope 2023, Ziddan Fachrirobi selaku direktur festival menyebutkan bahwa Kineidoscope tahun ini memutarkan 101 film dari 21 festival film di Indonesia, film tersebut berasal dari Aceh sampai Papua.
“Dapat dikatakan juga, Kineidoscope ini adalah festival film yang mem-festivalkan festival.” jelasnya.
Festival Film Kineidoscope dibuka dengan pertunjukan drama musikal dari Teater Tangga UMY. Penampilan ini ingin merepresentasikan kebudayaan Indonesia yang senada dengan tema festival, yaitu Sentranesia, yang berarti memfokuskan keberagaman budaya nusantara dalam sebuah festival film.
Selanjutnya, acara dibuka secara resmi oleh Dr. apt. Rifki Febriansah, S.Farm., M.Sc. selaku kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni UMY.
Rifki mengapresiasi kerja keras UKM MM Kine Klub sebagai UKM perfilman yang rutin melakukan kegiatan dibidang perfilman, seperti produksi film dan festival.
“Saya sudah melakukan penilaian dan pengamatan, Kine Klub termasuk UKM yang berkembang dengan luar biasa. Mulai dari produksi yang menghasilkan film-film luar biasa sampai mendapatkan berbagai penghargaan,”ujarnya.
“Juga festival ini yang berhasil merangkul banyak festival dan sponsor. Kine juga sudah dua tahun berturut-turut berhasil lolos PPK Ormawa menuju abdidaya.” imbuhnya.
Kineidoscope dua tahun terakhir ini tidak hanya menampilkan film-film dari dalam komunitas saja seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Kineidoscope mulai mengeksplorasi festival-festival di seluruh Indonesia.
Pembina UKM MM Kine Klub Budi Dwi Arifianto, S. Sn. M. Sn. mengatakan,
“Kineidoscope adalah acara yang kami dorong untuk memfestivalkan festival, kami dulunya cuma rapotan biasa setelah produksi kine saja. Kindos ini adalah wajah baru, menghadirkan film-film terbaik se-nusantara. Kita di Yogyakarta, kota pelajar, diharapkan dapat menjadi menjadi referensi bagi mahasiswa pendatang.” ujarnya.
Selain dibuka dengan pertunjukan dan peresmian oleh Kepala LPKA, Kineidoscope juga menampilkan dua film pembuka, diantaranya adalah film “Dalam Jaringan” karya Sutradata Tiari Yudhis Pratama dari MM Kine Klub dan film “Abla” karya Said Najmi dari Yordania.
Adapula diskusi film Abla bersama Said Najmi yang turut hadir di auditorium IFI-LIP Yogyakarta. (fj)