Site icon TAJDID.ID

Menggali Dampak Pergaulan Bebas di Zaman Modern

Ilustrasi pergaulan bebas.

Oleh: Nabil Fadillah Wahyudi

Pergaulan bebas merupakan sebuah perilaku yang umumnya dilakukan oleh remaja untuk memenuhi hasrat dan keinginan yang menyimpang berbagai norma kehidupan. Pergaulan bebas juga telah menyita perhatian masyarakat modern saat ini. Hal ini dikarenakan dampak dari pergaulan bebas yang dapat merusak diri seseorang yang berada di dalam lingkup pergaulan bebas, merusak kelompok masyarakat, bahkan hingga negara dan agama. Dampak dari pergaulan bebas sendiri memang cukup fatal.

Terlebih lagi pada zaman sekarang, kemajuan teknologi dan mudahnya informasi yang tersebar melalui media sosial menjadikan pergaulan bebas semakin sulit dibendung. Cukup banyak fenomena pergaulan bebas, seperti banyaknya pernikahan dini karena hamil di luar nikah, angka kematian di usia remaja akibat tawuran, dan perubahan sikap tidak sopan anak terhadap orang tua karena orang tua terlalu membebaskan.

Salah satu dampak pergaulan bebas pada zaman sekarang adalah meningkatnya kasus pernikahan dini yang disebabkan oleh kehamilan di luar nikah. Hal ini menjadi masalah serius karena menyangkut kehidupan seseorang, terutama bagi perempuan yang akan melahirkan. Selain itu, dampak yang dihasilkan sangat merugikan bagi remaja yang terjerembab kasus ini.

Ditambah lagi kemudahan yang dijajakan teknologi dan media sosial, banyak sekali sesuatu yang tidak senonoh tersebar luas yang menyebabkan jiwa remaja yang ingin tahu semakin menggebu-gebu untuk coba-coba. Remaja yang sudah terserat kasus ini akan kesulitan melanjutkan pendidikan dan hal terakhir yang menjadi jawaban adalah sekolah paket.

Lalu, mereka akan sulit menjalankan kehidupan berumah tangga karena remaja masih memiliki tingkat emosi yang labil. Dampak lain yang cukup membuat miris adalah hubungan pernikahan mereka yang akan menemui status perceraian. Kasus menikah muda memang bukan menjadi hal yang tabu lagi di kehidupan masyarakat. Pernikahan dini juga dapat berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi keluarga. Ketika seseorang menikah di usia yang masih terlalu muda, maka mereka belum siap secara fisik maupun mental untuk menghadapi tanggung jawab yang besar, seperti mengasuh anak dan memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karena itu, banyak pasangan yang menikah muda sering mengalami masalah ekonomi, dan mereka juga cenderung memiliki tingkat pendidikan yang rendah.

Dampak pergaulan bebas yang tidak kalah meresahkan adalah meningkatnya angka kematian di usia remaja yang disebabkan oleh tawuran. Tawuran merupakan sebuah bentuk

perilaku yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi masyarakat. Selain menyebabkan kematian, tawuran juga dapat menyebabkan luka-luka yang parah, trauma psikologis, dan bahkan dapat menghancurkan karir masa depan seorang remaja. Tak lebih penyebab adanya fenomena tawuran pelajar ini dipicu dorongan dari kakak kelas di sekolahnya.

Hal lain yang menjadi pemicu adalah lagi-lagi penggunaan media sosial. Aksi saling ejek di media sosial menjadi salah satu penyebab terjadinya tawuran. Para remaja juga kerap menjadikan sosial media untuk menunjukkan aksi nakal mereka dengan bertujuan menghina dan mencari lawan untuk tawuran. Faktor yang memengaruhi meningkatnya tawuran adalah pergaulan bebas. Ketika seorang remaja terlalu bebas dalam bergaul, mereka cenderung menjadi kurang terkontrol dan tidak memiliki rasa tanggung jawab yang cukup.

Dampak pergaulan bebas pada kelas ketiga adalah perilaku anak yang menjadi tidak sopan terhadap orang tua karena orang tua terlalu membebaskan. Banyak orang tua yang terlalu bebas dalam mendidik anak-anak mereka, sehingga anak-anak tersebut tidak menghargai orang tua mereka dan bahkan bersikap kurang ajar. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam hubungan keluarga, dan bahkan dapat memicu konflik yang serius. Berbagai penyebab anak menjadi tidak sopan, antara lain orang tua yang tidak memberikan batasan yang jelas. Hal ini mengakibatkan anak menjadi merasa bebas untuk melakukan dan berbicara apapun sesuai keinginan mereka.

Selain itu, anak menjadi kurang memiliki pengendalian diri dalam bertindak dan bertutur kepada orang tua. Penyebab selanjutnya adalah anak yang tidak memiliki kepedulian terhadap norma sosial. etika anak diberikan kebebasan yang berlebihan, mereka mungkin tidak belajar atau tidak peduli dengan norma sosial yang berlaku dalam interaksi dengan orang dewasa. Mereka mungkin tidak menghargai tata krama atau etika dalam berbicara atau bertindak terhadap orang tua, dan akhirnya menjadi tidak sopan.

Lalu, penyebab lain anak menjadi tidak sopan adalah kurangnya pengawasan orang tua. Orang tua yang terlalu membebaskan anak mereka mungkin tidak melibatkan diri secara aktif dalam mengawasi atau mendampingi perkembangan anak mereka. Akibatnya, anak mungkin tidak mendapatkan arahan atau pengarahan yang memadai dalam belajar berbicara sopan dan bertindak dengan hormat terhadap orang tua.

Hal lain yang menjadi penyebab anak menjadi tidak sopan adalah pengaruh lingkungan bermasyarakat dan bersosial. Selain mendapatkan suatu pengajaran di rumah, anak juga mendapatkannya di lingkungan ia bermain dan belajar. Mereka menangkap apa yang mereka dapatkan di luar. Kebebasan untuk bergaul di luar rumah harus dibatasi dan diperhatikan untuk menyaring sesuatu yang mereka dapat di luar rumah.

Setiap pribadi manusia memiliki dinamika yang berbeda. Dengan begitu, orang tua tidak bisa menyamakan strateginya dengan orang lain untuk mendidik dan menjaga anaknya. Inilah penting untuk memastikan bahwa kebebasan yang diberikan kepada anak tetap dalam batasan yang sehat, dan memberikan bimbingan dan pengarahan yang diperlukan dalam memahami dan menghargai norma sopan santun terhadap orang tua dan otoritas.

Dari berbagai macam dampak dan penyebab dari pergaulan bebas, menjelaskan bahwa pergaulan bebas adalah perilaku yang menyimpang dan merugikan diri sendiri dan pihak lain. Remaja merupakan pribadi yang sedang serba ingin tahu dan coba-coba. Remaja harus lebih berwaspada dan hati-hati dalam bergaul dan memilih teman. Mereka harus banyak mematuhi norma-norma yang berlaku dan bergerak dengan batasan-batasan yang tidak menyimpan dan sesuai dengan ajaran agama.

Penting juga bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk untuk memberikan perhatian yang cukup terhadap pergaulan bebas pada zaman sekarang. Diperlukan upaya yang lebih besar dalam memberikan pendekatan yang seimbang antara memberikan kebebasan kepada remaja dan mengajarkan nilai-nilai moral, norma sosial, serta penghargaan terhadap otoritas dan orang tua. Pendidikan seksual yang komprehensif dan pendekatan yang holistik dalam pengasuhan anak dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif dari pergaulan bebas pada zaman sekarang, termasuk kasus pernikahan dini, angka kematian remaja akibat tawuran, dan anak menjadi tidak sopan terhadap orang tua. Jadilah remaja yang bertanggung jawab kepada diri sendiri, orang tua, dan masyarakat. Mencegah hal yang buruk masuk ke dalam kehidupan demi masa depan yang lebih cerah. Gunakanlah teknologi dan media sosial untuk melakukan hal baik kepada diri sendiri dan orang lain. Sebagai remaja, kita juga harus memilah budaya luar yang masuk di tengah kehidupan bermasyarakat. Remaja yang baik adalah remaja yang menggunakan waktu emasnya untuk melakukan hal yang baik. (*)

Penulis adalah mahasiswa Universitas Padjadjaran

Exit mobile version