TAJDID.ID~Tegal || Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Tegal selenggarakan Musyawarah Daerah Periode Muktamar XIV yang dilaksanakan pada Sabtu – Ahad, (21-22/10) bertempat di Aula Kampus 2 SMK Muhammadiyah Kramat. Pada Musyda PDNA Kab.Tegal mengusung tema “Perempuan Berdaya” yang diharapkan mampu berperan lebih dalam berbagai aspek.
Fathin Hammam selaku ketua PDM Kab. Tegal dalam sambutannya menyampaikan bahwa masyarakat Indonesia kini menghadapi masalah sosial baru, salah satunya terjadi di lingkungan perempuan. “Problem yang terjadi di kalangan perempuan pada umumnya, seperti pernikahan usia dini, narkoba, stunting, kematian ibu, kekerasan anak & perempuan”. Paparnya.
Tema “Perempuan Berdaya” Menunjukan bahwa Nasyiatul Aisyiyah dituntut punya kemampuan untuk berkontribusi menghadapi berbagai problem yang ada.
“Seorang ibu adalah sekolah pertama atau madarasatul ula bagi anak anaknya, disamping perempuan sebagai tiang negara maka kader NA dituntut memiliki spirit 4 AR diantaranya Pintar (cerdas intelegensi, emosi, sosial , spiritual & finansial), Benar (Benar Aqidah, ibadah, akhlaqul karimah), Tegar (kesabaran yg tak terbatas), dan terakhir Segar (sehat jasmani rohani)”. Jelas Fathin.
Nasyiah menurutnya harus ikut andil dalam menjawab persoalan bangsa sejalan dengan tujuan organisasi NA itu sendiri adalah terbentuknya pribadi putri Islam yang berarti bagi keluarga, negara, bangsa dan agama menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kader Nasyiah berada pada rentang usia 15-40 tahun, merupakan usia dengan produktivitas tinggi baik dalam pekerjaan maupun dalam keluarga.
“Bagi Nasyiah keberadaan keluarga terutama anak-anak bukanlah penghalang tetapi menjadi spirit dalam perjuangan. Kader NA harus dapat membagi waktu antara keluarga dan NA, sesuai dengan yang disebutkan dalam komitmen kader NA”. tandasnya.
Diakhir ia berpesan bahwa dalam perhelatan Musyda setidaknya bisa mengambil 3 manfaat yang akan diperoleh, pertama To refresh (Memudakan kembali semangat dalam berjuang), kedua Re orientasi (meluruskan arah perjuangan) dan ketiga, To sinergi (menguatkan dan menyatukan potensi yang ada). (*)