TAJDID.ID~Kupang || Bagian dari upaya untuk memperkenalkan dan mendalami sejarah serta budaya yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur, siswa-siswi TK Aisyiyah III Kupang menjalani kunjungan edukatif yang mendalam ke Museum Daerah Kupang pada Sabtu (2/9/2023).
Kunjungan tersebut merupakan salah satu langkah penting dalam pengembangan pendidikan karakter dan pengenalan warisan budaya kepada generasi muda.
Mandasia Samsudin, Kepala TK Aisyiyah III Kupang, menjelaskan, Generasi hebat adalah yang menghargai sejarah serta perjuangan para pahlawan kita
Ia juga menyoroti pentingnya memahami akar budaya dan sejarah lokal sebagai fondasi bagi pertumbuhan pribadi yang kuat.
“Jangan bilang Aku Cinta Indonesia jika tidak mengenal sejarah dan budaya. Oleh karena itu kami mengajak anak-anak TK Aisyiyah III Kupang berkunjung ke museum daerah,”tegasnya.
“Generasi hebat dalah yang selalu mengenang dan mehargai sejarah perjuangan para pahlawan,”imbuhnya.
Dalam suasana penuh semangat, para siswa-siswi diajak untuk menjelajahi berbagai artefak dan peninggalan sejarah yang dipamerkan di Museum Daerah Kupang.
Mereka mendapatkan kesempatan untuk melihat secara langsung benda-benda bersejarah seperti alat musik tradisional dan berbagai artefak lain yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Nusa Tenggara Timur.
Para siswa-siswi TK Aisyiyah III Kupang tampak terpukau oleh benda-benda peninggalan sejarah di museum ini.
Hal tersebut dapat membantu mereka menggali makna yang lebih dalam dari warisan budaya yang mereka miliki.
Kegiatan semacam ini menjadi langkah positif dalam memupuk rasa cinta dan kepedulian terhadap sejarah serta budaya lokal.
Hal ini juga memastikan bahwa generasi muda Nusa Tenggara Timur akan terus menghargai dan melestarikan warisan berharga ini, sambil meraih inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara.
Kunjungan ke Museum Daerah Kupang oleh siswa-siswi TK Aisyiyah III Kupang menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berfokus pada buku pelajaran, tetapi juga melibatkan pengalaman nyata yang mendalam dan pengenalan budaya lokal yang kaya.
Iwan Abdul Gani