TAJDID.ID~Medan || Ketua Umum Pimpinan Pusan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), Nashir Efendi, menegaskan posisi generasi muda terkait tahun politik 2024. Menurutnya kaum muda (gen Z) menyumbang 47, 5 juta hak pilih pada pemilu nanti.
“Karena itu IPM berusaha menyadarkan kaum muda agar tidak menjadi objek pemilu semata,” ujar Nashir Efendi saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Muktamar ke–XXIII IPM di Gedung Serba Guna Pemprovsu, Medan (19/8).
“Basis IPM ada di sini, mereka tidak boleh jadi objek pemilu semata yang ingin diincar suaranya, sebaliknya kami ingin akan menjadi subjek politik yang ikut menentukan perjalanan bangsa ini ke depan,” imbuhnya.
Pada acara pembukaan Mukatamar ini hadir Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, Jenderal TNI, Yudo Margono, Menpora, Ario Bimo N Ariotedjo, Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Walikota Medan, Bobby Nasution dan berbagai tamu lainnya.
Pada kesempatan itu, Nashir Efendi juga mencetuskan Profil Pelajar Islami yang menjadi jatidiri Pelajar Muhammadiyah.
Nashir Efendi menyebut ada enam ciri terkait Profil Pelajar Islami; yakni (1) Taat beribadah dan toleran, (2) cerdas, pembelajar dan berjiwa pembaharu, (3) hormat pada orangtua, guru dan cinta tanah air, (4) sehat jiwa dan raga, (5) mandiri dan suka memberi, (6) cinta lingkungan.
“Keenam ciri Profil Pelajar Islami yang menjadi jati diri kita itu merupakan intisari dari nilai-nilai yang terkandung dalam maqashid syariah (tujuan syariat) yang kemudian diperas lagi menjadi profil pelajar Muhammadiyah,” jelas Nashir.
Terkait tema Muktamar XXIII “Menuju Era Baru Ikatan Pelajar Muhammadiyah”, Nashir Efendi mengatakan itu sebagai peneguhan sikap, komitmen, dan pandangan IPM dalam mengaktualisasikan paham Islam Berkemajuan dan Negara Pancasila Darul Ahdi wa Syahadah.
“Tema tersebut juga dipilih sebagai respon terhadap era disrupsi yang ditandai dengan VUCA (Volatility atau gejolak, Uncertainty atau ketidakpastian, Complexity atau kompleksitas, dan Ambiguity atau ambiguitas),” tegasnya.
Sebagai organisasi pelajar yang memiliki basis massa sebanyak 7 juta generasi muda di seluruh Indonesia, IPM juga menyatakan komitmennya untuk menjadi kader kemanusiaan, kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa serta mendukung program pemerintah yang pro pada kepentingan pelajar.
“Kami ingin didengar suaranya, kami ingin pendidikan yang maju dan berkualitas. Ikatan Pelajar Muhammadiyah akan berada di garda terdepan untuk mendukung dan membela program pemerintah yang pro kepentingan pelajar di seluruh Indonesia,” ujar Nashir Efendi. (*)