Site icon TAJDID.ID

Haedar Nashir Beberkan Kriteria Capres & Cawapres Ideal Versi Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. (foto: muhammadiyah.or.id)

TAJDID.ID || Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan kriteria calon presiden dan wakil presiden ideal versi Muhammadiyah. Ditegaskannya kriteria capres dan cawapres ideal versi Muhammadiyah adalah sosok negarawan yang berdiri di atas semua golongan.

“Secara umum calon presiden itu, siapapun yang nanti jadi presiden dan wakil presiden, dia kepala pimpinan eksekutif dan kepala negara. Dalam konteks kepala negara, dia harus menjadi milik semua golongan,” ujar Haedar, usai berdialog dengan pimpinan media massa nasional, Kamis (22/6).

“Jadi dari manapun dia dicalonkan dan dia nanti mungkin berkoalisi, tapi dia harus jadi negarawan, mengutamakan kepentingan politik kebangsaan dan kenegarawanan. Jangan lagi bahwa kalau dari partai politik pendukungnya, maka hanya mengurus urusan yang jadi pendukungnya. Jadi ini penting ke depan,” imbuhnya.

Sebagai seorang pemimpin negara, Haedar menekankan agar calon tersebut berorientasi pada Pancasila, UUD 1945, dan cita-cita kenegaraan.  Bukan cuma itu, calon tersebut juga harus menjadi tokoh yang mampu menggerakkan kemajuan Indonesia di berbagai sektor.

“Itu harus jadi patokan dan mereka harus menjadi figur dan sekaligus membawa kemajuan Indonesia di tengah persaingan regional dan global yang kemajuan itu bukan saja bersifat pragmatis, ekonomi, politik, demokrasi semata, tapi kemajuan yang bersifat menyeluruh,” ungkapnya.

Haedar lebih lanjut mengatakan, bahwa saat ini belum ada kriteria khusus dari Muhammadiyah soal siapa calon yang memenuhi kriteria tersebut. Ditegaskannya, siapapun yang berjiwa negarawan dan mengutamakan kepentingan semua golongan layak untuk menjadi seorang pemimpin Indonesia.

“Kita tidak ingin masuk pada kriteria, tapi pesan moral yang besar adalah kata kuncinya harus menjadi negarawan. Boleh dalam kontestasi politik mereka menjadi politisi tapi begitu terpilih, dia harus jadi negarawan. Tapi untuk jadi negarawan kan harus dimulai dari sekarang,” pungkasnya. (*)

Sumber: muhammadiyah.or.id

Exit mobile version