Site icon TAJDID.ID

Puisi~puisi Latifah Zahra R.

Latifah Zahra R.

Rinduku
Oleh: Latifah Zahra R.

Ketika rindu ini kembali datang
Menyapaku dalam kesunyian
Aku tak memintanya untuk berkunjung
Namun sayangnya rindu itu sudah bertamu

Aku hanya bisa menikmati perasaan ini
Selagi rindu ini belum memuncak
Kenangan akan tentangmu
Berkelibat begitu tenang dalam benak
Hati ini kembali bergemuruh
Kala teringat akan dirimu

Kau yang dulu berjarak dekat denganku
Namun Sekarang waktu yang memisahkan
Tersekat dengan jarak yang begitu jauh
Walau masih kurasakan Keberadaanmu di sini

Kuharap rinduku berujung kepastian
Akan penantianku dengan dirimu
Dan kuharap rinduku mengunjungimu

 

 

Gelar Santri
Oleh: Latifah Zahra R.

Dalam Rinnai sunyi ku berdoa
Bermunajat penuh harap
Hamparan langit pagi nan indah
Yang kala itu bagaikan laut merah
Kutatap penuh tadabbur
Mengiringi bait-bait doaku

Terbesit dalam qalbuku
Harapan yang ku dambakan
Menjadi seorang hamba teladan
Yang mengabdi pada Tuhannya
Hatinya Kian terpaut dengan Maha Rahman

Santri adalah Abdullah
Aku inginkan sepertinya
Tiada hari tanpa bermunajat khusyu
Setiap saat berdzikir mengingat-Mu
Bersama-sama mengagungkan namamu
Di dalam rumah ilmu bersama tuan guru

 

Rindu yang Berakhir
Oleh: Latifah Zahra R.

Di saat rindu mulai menyusup
Disebuah qalbu yang kian memaku
Bibir ini senantiasa terkatup
Atas hadirmu di ruang rindu
Sampai kapan kau akan bertahta
Disebuah kehampaan yang kian mereda

Kau begitu pandai
Mengajakku untuk berkamuflase
Sementara denganmu aku diam

Jangan salahkan lisan Ini
Yang tak mau berbicara
Namun hati ini yang perlahan menutup
Untuk singgahmu didalamnya

Sementara aku berhasil
Mengusirmu perlahan
Dari ruang rindu

 

 

Resahku
Oleh: Latifah Zahra R.

Mungkin aku tengah resah
Namun tak berani berkeluh kesah
Tak tahu harus ke mana
Dan dimana tuk berkelana

Mulut senantiasa membisu
Mimik pun nampak berkhianat
Pikiran tak hentinya menghantui
Keluh kesah yang menghinggapi

Andai seribu kata kulontarkan
Namun hanya bisa kutahan
Mata senantiasa tertuju ke depan
Tanpa menikmati pemandangan

Tak tahan kudengar segala seruan
Yang terus saja bersarang
Di dalam gendang telinga
Bersyukur hati masih turut andil
Senantiasa sabar dan berusaha tegar
Untuk menghadapi semua yang kuhadapi

 

Ada Tidak Untuk Satu
Oleh: Latifah Zahra R.

Kita berada di tempat berbeda
Namun tidak dengan jarak yang jauh
Jarak kita terpaut begitu dekat
Bagaikan jari tengah dan jari manis

Namun situasi yang begitu rumit
Yang membuat kita terbungkam dalam suara
Di awal kau tak pernah berhenti menatapku
Bahkan di saat aku tidak ada di pandanganmu

Rentetan kata yang sering kau kirimkan kepadaku
Perlahan menjadi sunyi
Kau yang selalu ada di pandanganku
Namun sekarang kau seolah menghilang

Kedekatan yang dulu pernah terjalin
Sekarang berganti dengan kerenggangan
Entah apa rencana semesta
Jika tidak menyatukan kita kembali
Maka kita ada namun tak untuk bersatu

 

 

Kuat dan Kiat
Oleh: Latifah Zahra R.

Terkadang kita boleh lemah
Ketika rasa kuat sudah lelah
Namun kita juga dituntut untuk sabar
Dengan hati yang selalu mekar dan tegar

Jangan selalu menyalahkan keadaan
Kita yang intropeksi diri dengan melihat kesalahan
Jangan selalu memandang diri kita hebat
Jika belum memperhatikan potensi orang lain dengan cermat

Jangan sesekali merendahkan diri sendiri
Karena itu akan melemahkan kemampuan diri
Pandanglah diri sendiri dengan pandangan bahwa aku bisa
Terus berpikir jika mereka bisa maka akupun juga bisa

 

 

Latifah Zahra Rahmadhani adalah Mahasiswi UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto

Exit mobile version