Oleh: Maolana Evendi
Sabtu malam ahad 27 Mei 2023 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal dan Unsur Pembantu Pimpinan resmi dikukuhkan. H. Fathin Hamam, S.Sos ditetapkan sebagai nahkoda baru yang memegang komando tertinggi dan tanggung jawab atas sebuah kapal yang bernama Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
Ada satu hal yang menjadi kebiasaan atau paling tidak sering dilakukan oleh beliau yaitu kerap kali berpantun dalam ceramah, pidato dan status di sosial media miliknya. Ditelisik lebih dalam pantun ternyata memiliki filosofi yang bisa menjadi inspirasi kepemimpinan yang unggul dan kemungkinan besar akam mampu mewujudkan cita-cita Muhammadiyah sebagai gerakan islam yang berkemajuan dan menggembirakan.
Salah peran pantun adalah sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Kepemimpinan yang bisa menjaga fungsi kata dan alur berpikir tentunya akan bisa menghadirkan kesejukan, karena menandakan seseorang tahu bahwa sebuah kata-kata bukan sekedar kata-kata, namun lebih dari itu ia mampu menjadi jurang yang memisahkan atau jembatan yang menyatukan. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
Kata-kata yang menyejukkan dan bisa menjadi jembatan tentunya harus lahir dari alur pemikiran yang baik tanpa terkontaminasi kebencian, sentimen berlebihan dan tendensi negatif yang lain atau akal sehat, meminjam istilah Rocky Gerung. Apalagi menghadapi tahun politik yang akan segera datang kemampuan menjaga alur berpikir akan semakin dibutuhkan, karena tidak jarang suasana politik yang panas acapkali menumpulkan nalar dan menyebabkan keretakan hanya karena beda pilihan.
Selain itu secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat dimana hal itu bisa terlihat dari jenis-jenis pantun yang hampir mencakup seluruh aspek yang ada dalam masyarakat. Diantara jenis pantun antara lain pantun agama, pantun nasehat, pantun jenaka dan lainnya.
Pantun mampu mencakup banyak kehidupan masyarakat dimana kepemimpinan yang ideal tentunya mampu merangkul semua status sosial dan berbicara diseluruh aspek sosial yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, mengingat sudah menjadi kemakluman bahwa perbedaan status sosial dan bermacamnya hal yang ada dalam masyarakat adalah sebuah keniscayaan yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT.
Pantun juga merupakan salah satu ekspresi seni, dimana dalam seni, keindahan serta kelembutan adalah salah satu bagian intinya. Seni juga memiliki tujuan salah satunya sebagai mana yang dikatakan oleh Louise Borjuis “Seni adalah restorasi, idenya adalah untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan dalam kehidupan, untuk membuat sesuatu yang terfragmentasi yang dilakukan oleh ketakutan dan kecemasan pada seseorang menjadi sesuatu yang utuh.”.
Tentunya dinantikan kepemimpinan yang akan menjadi rule model dari Fathin Hamam pada periode jabatannya. Pastinya Muhammadiyah dan Kabupaten Tegal yang semakin berkemajuan adalah tujuan dan harapan yang terpatri dalam pikiran seluruh jajaran pimpinan Muhammadiyah dan seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah di kabupaten Tegal. (*)
Penulis adalah Anggota Majelis Pustaka & Informasi (MPI) PDM Kab. Tegal