Site icon TAJDID.ID

Halal Bihalal SMK Muhlibat Ungkap Keutamaan Ilmu

TAJDID.ID ~ BABAT || SMK Muhammadiyah 5 Babat (Muhlibat) Lamongan adakan Halal Bihalal setelah libur lebaran. Kegiatan berlangsung di Halaman Kampus 1 Jl Rumah Sakit 15 Babat Lamongan, Selasa (2/5/23)

Ustadz Syaifuddin Abdillah Lc dari Majelis Tabligh PDM Lamongan di daulat untuk menyampaikan tausiyah

Pengasuh Pondok Fathul Qur’an Lamongan tersebut menyampaikan, Istilah halal bihalal banyak digunakan masyarakat Indonesia saat berkumpul dengan sanak saudara dan kerabat seusai perayaan Idul Fitri.

Meskipun mengandung unsur bahasa Arab, kata halal bihalal tidak ditemukan dalam kamus Arab modern maupun klasik. “Halal bihalal” hanya merupakan penyebutan khusus terhadap sebuah tradisi yang dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat muslim Indonesia, dengan makna menguraikan kekusutan tali persaudaraan.

Kata halal bihalal bisa didasarkan pada asal bahasa halla-yahallu-hallan, dengan makna terurai atau terlepas. “Dengan arti, halal bihalal merupakan sebuah media untuk mengembalikan kekusutan hubungan persaudaraan dengan saling memaafkan pada saat dan atau setelah hari raya Idul Fitri”. ungkapnya

Selama setahun sebelum Idul Fitri di tengah-tengah kita terjadi kesalah pahaman, atau banyak kesalahan lain yang dilakukan secara sengaja maupun tidak di antara sesama, maka halal bihalal ini adalah waktu untuk menguraikan keruwetan yang tentu mengganjal hati tersebut. “Dengan cara meminta maaf dan juga memaafkan,” jelasnya

Lulusan Al-Azhar Kairo Mesir juga memamparkan tentang kemuliaan bulan Ramadhan. Dikatakannya, ibadah puasa terlebih dengan keistimewaan dan kemulian Ramadan memiliki orientasi dan makna yang luar biasa sebagai media pendidikan pada pembentukan karakter diri menuju derajat takwa yang mulia dan mengubah kualitas secara pribadi maupun secara sosial.

Kecenderungan orang yang berpuasa akan bersikap, berkata, berpikir dan bertindak lebih hati-hati karena dirinya merasa diawasi oleh Sang Khaliq Allah Subhanahu Wata’ala.

“Puasa membuat perilaku dan emosional seseorang lebih konsisten, melalui niatan Lillahi Ta’ala melangkah seharian secara fokus dengan menyelaraskan pijakan yang memadu padankan antara ilmu dan amal untuk pemenuhan tuntunan ibadah dan syariat sesuai Al-Quran dan Sunnah, hal ini bukan hanya dalam kaitan puasa tapi dalam seluruh aspek ibadah yang dijalankan,” jelasnya

Di sesi akhir Bapak tiga putra tersebut menyampaikan Keutamaan ilmu, belajar dan mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam. Beberapa keutamaan ilmu.

Rasulullah SAW bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Beberapa keutamaan dalam Islam berikut dalilnya dari Al Qur’an:

1. Orang berilmu diangkat derajatnya

Allah SWT berfirman:

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah : 11).

Dan Allah SWT berfirman:

“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al-Mulk : 10).

Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak gunakan dengan baik, maka kita akan menjadi salah satu orang yang merugi. Seperti tercantum dalam surat Al-Mulk ayat 10.

2. Orang berilmu takut kepada Allah SWT

Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman:

“Dan demikian pula diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun.”

Ayat ini menjelaskan tentang, dengan ilmu, seseorang akan lebih memahami bagaimana kehidupan ini diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah SWT sebagai sang maha pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan hal-hal yang mengandung dosa karena ia memiliki pengetahuan akan kekuasaan dan juga kebesaran Allah SWT.

3. Orang berilmu akan diberi kebaikan dunia dan akhirat

Dalam surat Al-Baqarah : 269, Allah SWT berfirman:

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).”

4. Orang berilmu dimudahkan jalannya ke Surga

Dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). (*)

Kontributor: Qomari

Exit mobile version