Site icon TAJDID.ID

Jelang Ramadhan, Ponpes Karangasem Muhammadiyah Siap Kirimkan Santri Pekan Dakwah

TAJDID.ID~Paciran || Pekan Dakwah adalah agenda turun gunung para santri kelas XI tingkat SLTA yang diselenggarakan oleh pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah setiap tahun di bulan Ramadhan.

Sebanyak 22 desa yang tersebar di provinsi Jawa Timur akan menyambut kedatangan para santri pekan dakwah yang telah lolos seleksi peserta pekan dakwah.

Program mulia ini telah diterapkan sejak lama untuk menguji kemampuan dakwah santri dan santriwati sebagai ikhtiar melahirkan para muballigh ditengah masyarakat.

Sebagai pusat kaderisasi para muballigh, nama harum ponpes Karangasem Muhammadiyah sudah dikenal oleh masyarakat luas hingga mancanegara sebagai ponpes pencetak kader dakwah.

Kemampuan berdakwah para santri juga tidak lepas dari kegiatan rutin pesantren yaitu Muhadloroh yang dilaksanakan setiap senin dan kamis.

Sebelum turun gunung para santri XI SLTA diberikan pembinaan pra-pekan dakwah yang berlangsung selama tiga hari di Aula Abdurrahman Syamsuri.

Pembinaan pra-pekan dakwah yang bertajuk ‘’Workshop Metodologi Korps Muballigh’’ ini berlangsung sejak Rabu, (1/3/2023) sampai Jum’at, (3/3/2023).

Dalam proses pembinaan, materi hari pertama adalah Manhaj Dakwah oleh Drs. KH. Abd. Hakam Mubarok, Lc. M. Pd selaku Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem Muhammadiyah yang juga Putra dari Pendiri Ponpes Karangasem.

Kemudian, dilanjutkan materi kedua tentang Thoriqotud (metode) Dakwah yang disampaikan oleh Fatih Futhoni, S.PdI, M.Pd
‘’Sebelum berangkat pekan dakwah, paling tidak persiapkan kultum sepuluh kali dan persiapkan ayat untuk mengimami sepuluh kali dengan tajwid yang benar’’, jelas Ustadz Fatih saat memberikan pesan kepada santri putra.

Pesan ini dimaksudkan supaya santri serius dalam melaksanakan pekan dakwah diberbagai pelosok desa, terlebih santri putra ponpes Karangsem telah dikenal sebagi imam sholat dengan bacaan tilawah yang bagus.

‘’Jadilah seperti tawon yang hinggap di tempat bersih kemudian pergi meninggalkan madu, jangan seperti lalat yang hinggap mencari tempat yang kotor kemudian meninggalkan penyakit’’ tambah Kabag. Pendidikan Ponpes Karangasem tersebut diakhir materi.

Diketahui, peserta yang mengikuti pekan dakwah ialah yang telah lolos seleksi tes membaca Al-qur’an beserta hukum bacaan tajwidnya dan kemampuan berpidato.
Selanjutnya, pada hari kedua materi yaitu tentang Etika Muballigh disampaikan oleh Ust. Mufti Labib, Lc. M.CI selaku pengasuh pondok pesantren Karangasem Muhammadiyah.

Pada jam berikutnya, dilanjutkan materi pembinaan tentang Sosiologi Dakwah disampaikan oleh Ust. Nasrudin, M.Pd dengan durasi kurang lebih 2 jam.
Adapun, pemberian materi pada hari terakhir tentang Metodologi pengajaran di TPA disampaikan oleh Aisyah, S. Ag.
‘’Kalau kalian (santri) membutuhkan materi pengajaran untuk anak – anak TPA, silahkan hubungi Ibu nanti saya kasih’’ ujar Alumni Ponpes Karangasem tersebut.

Beliau menegaskan bahwa untuk mengajar anak TPA perlu ilmu sehingga dapat memahami psikologi anak dini ketika berlangsungnya proses pembelajaran anak-anak merasa nyaman dan menikmati.

Perintah berdakwah sesungguhnya telah Allah jelaskan dalam Al-qur’an untuk mengajak dan menggerakkan manusia supaya menaati ajaran-ajaran Allah termasuk amar ma’ruf nahi munkar.(*)

Kontributor: Nandiroh

Exit mobile version