Oleh: Desty Fadhilah
Muktamar merupakan forum permusyawaratan tertinggi bagi persyarikatan Muhammadiyah yang diselenggarakan lima tahun sekali. Secara formal istilah Muktamar mulai dipergunakan oleh Muhammadiyah pada tahun 1950 untuk menggantikan Kongres ke-31, yang berarti juga sebagai Muktamar ke-1, yang berlangsung di Yogyakarta.
Istilah Muktamar sampai sekarang masih dipakai dan akan tetap dipergunakan sebagai nama bagi forum permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah. Total telah terjadi 48 kali Muktamar Muhammadiyah terselenggara, dimulai dari tahun 1912 hingga sekarang.
Belum lama ini, muhammadiyah telah melaksanakan muktamar yang ke-48 di Solo, Jawa Tengah, pada tanggal 18 hingga 20 November 2022. Muktamar ke-48 Muhammadiyah-‘Aisyiyah menjadi ajang perjumpaan rindu tebal yang dimiliki oleh Warga Muhammadiyah, termasuk segenap anak bangsa yang selama dua tahun lebih dibatasi akibat pandemi covid-19.
Pada tahun ini, muktamar muhammadiyah mengusung tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta” dimana dengan adanya tema ini diharapkan Muhammadiyah yang semula menjadi gerakan keagamaan islam lokal dapat bergerak ke arah internasional. Dan melalui tema ini, Muhammadiyah berupaya menjejakkan langkah sebagai gerakan yang memberikan kontribusi kepada dunia secara luas.
Acara pembukaan Muktamar Muhammadiyah yang diadakan pada tanggal 19 November 2022, dipimpin langsung oleh Presiden RI yaitu Bapak Joko Widodo. Dalam pidatonya Bapak Jokowi mengungkapkan harapannya kepada muhammadiyah. Presiden Jokowi berkata bahwa dengan adanya keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah, Indonesia bisa menjadi titik terang di tengah suramnya dunia, hal ini sesuai dengan mars muhammadiyah yaitu sang surya. Selain itu, Bapak Jokowi juga mengatakan mengenai klinik kesehatan seperti rumah sakit Muhammadiyah yang sudah sangat membantu dalam menangani kasus Covid-19 yang sedang marak di Indonesia.
Kegiatan Muktamar Muhammadiyah diikuti oleh seluruh warga Muhammadiyah dari seluruh indonesia. Menurut panitia pelaksana Muktamar Muhammadiyah ke-48, Muhammadiyah dan Aisyiyah jumlahnya akan 3 juta peserta pengembira bahkan bisa melebihi stadion Manahan, Solo. Banyaknya masyarakat yang antusias akan kegiatan ini membuat tempat pelaksanaan muktamar yang berada di stadion tidak cukup untuk menampung seluruh warga. Sehingga, membuat sebagian warga muhammadiyah harus mengikuti kegiatan ini dari luar stadion. Antusias warga dapat dilihat dari banyaknya kalangan yang ikut, mulai dari kalangan muda hingga kalangan tua.
Sementara itu, pelaksanaan muktamar di dalam stadion juga tidak kalah meriah. Semua Ortom ikut memeriahkan acara ini dengan menampilkan sebuah penampilan. Salah satunya adalah Ortom Tapak Suci yang tidak hanya ditampilkan oleh anak muda namun juga terdapat beberapa anggota tapak suci usia lanjut yang masih semangat memeriahkan acara muktamar. Hal ini, membuktikan bahwa Muhammadiyah tidak hanya menciptakan sebuah Ortom, namun Muhammadiyah juga benar benar menghidupkan organisasi-organisasi yang telah mereka buat dalam waktu yang lama. Selain penampilan dari Ortom Tapak Suci, penampilan lain yang memukau banyak penonton adalah penampilan dari beberapa Ortom seperti Ortom Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, dan Ikatan pelajar Muhammadiyah yang juga ikut memeriahkan acara muktamar dengan menampilkan tim paduan suara terbaik mereka untuk dinikmati oleh masyarakat yang hadir.
Dalam kegiatan Muktamar Muhammaditah ke-48, terdapat beberapa hal yang menjadi inti dari kegiatan yang diselenggarakan di Solo Jawa Tengah ini, yaitu :
(1) Menetapkan kembali Prof. Haedar Nasir sebagai ketua umum dan Prof. Abdul Mu’ti sebagai sekretaris umum PP Muhammadiyah untuk periode 2022 hingga 2027.
(2) Pengesahan Agenda Muktamar.
(3) Salmah Orbayinah ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah periode 2022-2027.
(4) Pemilihan Calon Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022–2027.
(5) Pengesahan Calon Tetap Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022–2027.
(6) Membangun silaturahmi diantara warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Pada acara penutupan kegiatan muktamar muhammadiyah yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 November 2022. Malam harinya, pada pukul 19.30 WIB, di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta. dipimpin oleh Wakil Presiden (Wapres) RI yaitu Bapak Ma’ruf Amin. Hari penutupan ditandai dengan pemukulan gong yang dilakukan oleh Wapres Ma’ruf Amin dengan didampingi beberapa pejabat negara.
Pada hari penutupan, Bapak Ma’ruf Amin menyampaikan beberapa harapan untuk dapat menciptakan SDM yang unggul dimana hal tersebut merupakan komponen integral dalam upaya mewujudkan Islam yang berkemajuan dan negara yang maju. Menurut Ma’ruf, Muktamar Muhammadiyah tahun ini meneguhkan peran Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam memberi sumbangan bagi bangsa, untuk mewujudkan kemajuan seperti yang diharapkan. Tentunya melalui penyampaian dakwah bil qaul maupun bil hal, yakni melalui tindakan nyata. Tidak ketinggalan, Wapres Ma’ruf mengucapkan selamat kepada Ketua Umum terpilih dari Muktamar Muhammadiyah ke-48. Dia berharap, semoga hasil dari kegiatan tersebut semakin menguatkan kebersamaan, dalam mewujudkan kemajuan bagi umat Islam dan Indonesia. (*)
Penulis adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).