Site icon TAJDID.ID

Lazismu sebagai Gerakan Sosial Muhammadiyah

Oleh: Karisma Fitri Noviana

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi keagamaan yang ada di Indonesia dan biasa dikenal dengan sebutan Perserikatan Muhammadiyah. Tanggal pendirian organisasi Muhammadiyah yaitu pada 8 dzulhijjah 1330 H (18 November 1912), apabila dihitung adalah sekitar 110 tahun yang lalu.

Sosok pendiri dari organisasi Perserikatan Muhammadiyah itu sendiri adalah K.H. Ahmad Dahlan, beliau lahir pada 11 Agustus 1868 di Kauman, Yogyakarta. Organisasi Muhammadiyah dibentuk dengan tujuan melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di wilayah Indonesia.

KH Ahmad Dahlan berkeinginan untuk melakukan sebuah pembaharuan dalam beberapa hal seperti cara berpikir dan beramal sesuai tuntutan agama Islam. Beliau juga menegaskan bahwa Muhammadiyah bukanlah organisasi politik, melainkan bersifat sosial serta bergerak di bidang pendidikan. Maka dari itu, Muhammadiyah telah menciptakan gerakan-gerakan sosial yang bertujuan untuk kemajuan Islam dan negara.

Dalam gerakan sosial Muhammadiyah sendiri, pasti tidak asing dengan sebuah lembaga zakat tingkat nasional dengan nama Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah, disingkat dengan LAZISMU.

LAZISMU merupakan lembaga yang mengelola zakat dengan manajemen modern yang berkhidmad dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, wakaf, dan dana kedermawanan lainya (baik secara individu, lembaga, maupun instansi lainya).

Hingga saat ini, LAZISMU sudah tersebar hampir menyeluruh (wilayah Indonesia) sehingga menjadikan program-program pendayagunaan dapat menjangkau seluruh wilayah dengan cepat dan tepat sasaran. Titik fokus yang digunakan dalam program adalah kemiskinan, di mana Indonesia hingga saat ini masih erat dengan angka kemiskinan yang tinggi dan meluas.

Dengan spirit inovasi dan kreatifitas, LAZISMU senantiasa mengembangkan program-program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan perubahan dan problem sosial di masyarakat yang berkembang.

Seperti pada acara yang belum lama ini dilaksanakan yaitu, Semarak Muktamar 48 Muhammadiyah dan Aisyiah (Tabligh Akbar), dalam acara tersebut diumumkan bahwa akan direncanakanya Program penggalangan dana untuk dakwah pedalaman Indonesia Timur.

Dengan dipandu oleh Eka Anisa dari LAZISMU selaku moderator, dijelaskan bahwa Program ini bernama “Penggalangan Dana Kemanusiaan LazisMu PP Muhammadiyah” yang akan dilangsungkan dalam bentuk pendonasian untuk beasiswa bagi guru-guru di pedalaman, pengiriman da’i untuk dakwah di pedalaman, pendistribusian Al-Quran dan masjid, kemudian juga beasiswa bagi pelajar di pedalaman karena hingga saat ini sudah tercatat menurut data ada 800.000 anak putus sekolah.

Selain itu, program tersebut juga menyediakan instalasi listrik dan internet tenaga surya di daerah pedalaman karena menurut data yang didapat bahwa, pada bulan Mei lalu sekitar 500 rumah di wilayah NTT, Papua, Maluku masih menggunakan lilin dan kurangnya fasilitas jaringan internet. Hal ini tentu dapat menjadi salah satu bukti bahwa Muhammadiyah begitu peduli terhadap perkembangan negara ini sehingga mampu menciptakan program sosial yang bermanfaat. (*)

Penulis adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Exit mobile version