Site icon TAJDID.ID

Buya Rafdinal Dukung Sikap Tegas Walikota Medan yang Menolak LGBT

Buya Rafdinal. (Ist)

TAJDID.ID~Medan || Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan, Buya Rafdinal SSos MAP mendukung pernyataan Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution yang menolak tegas keberadaan perilaku Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Kota Medan.

Buya Rafdinal yang juga menjabat Sekretaris Umum Koordinator Wilayah Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Korwil FOKAL IMM) Sumatera Utara ini menegaskan, bahwa prilaku LGBT adalah prilaku menyimpng dari fitrah manusia suci manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT.

“Oleh karena itu, kita harus menghempang penyebarannya. Pelakunya harus di sadarkan agar mereka kembali pada fitrah yang suci sebagai manusia. Seperti kita ketahui, perilaku LGBT sangat dilaknat oleh Allah, sebagaimana yang pernah terjadi pada masa Nabi Luth,” ujar aktivis Islam Sumut yang maju sebagai Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) pada pemilu 20224 nanti.

Lebih lanjut, Dosen FISIP UMSU ini mengapresiasi dan mendukung sikap Walokota Medan yang menolak dengan tegas perilaku LGBT yang banyak muncul di kota Medan.

“Sikap tegas Walikota Medan harus kita dukung sepenuhnya. Kita berharap pak Walikota Medan bisa menindaklanjutinya dengan melarang setiap kegiatan yang mendukung eksistensi komunitas LGBT ini di Kota Medan, baik di hotel, diskotik atau tempat hiburan malam serta pusat keramaian lainnya,” kata Rafdinal.

“Kota Medan harus menjadi kota yang nyaman, dan membahagiakan semua warga kota. Artinya pembangunan Kota Medan harus bebas dari kemaksiatan dan kemunkaran yang dilarang oleh semua agama, terutama LGBT ini,” imbuhnya.

Diketahui, baru-baru ini Pemerintah Kota (Pemkot) Medan menyatakan penolakan tegas terhadap keberadaan LGBT. Pernyataan itu disampaikan oleh Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat membuka acara perayaan Tahun Baru, 1 Agustus 2022.

Menurut Bobby, LGBT bukan kebudayaan Indonesia.  “Tadi saya bilang, pesan dari tokoh-tokoh agama kita harus menghindari hal-hal seperti itu (LGBT), kemaksiatan juga harus kita tekan, hal-hal yang di luar kebudayaan kita,” ujar Bobby.

Lebih lanjut ditegaskannya, tidak ada satu etnis pun di Kota Medan yang mengajarkan untuk memiliki pasangan sesama jenis.

“Jadi, kita timbulkan kebudayaan kita saja, baik itu dari sisi kebudayaan maupun dalam kehidupan sehari-hari, begitu juga dalam berpasangan,” tuturnya.

Selain itu, dia juga menyesalkan sikap para LGBT yang berani memperlihatkan perilakunya di depan umum. Salah satu contohnya, kata dia saat mengikuti perayaan malam pergantian Tahun Baru. “Sepanjang saya jalan dari depan Kantor Wali Kota saya lihat kok yang cowok sama cowok (berpasangan), nggak ada ya Kota Medan nggak ada LGBT, kita anti LGBT,” ucapnya. (*)

Exit mobile version