Site icon TAJDID.ID

Seminar Ketahanan Pangan PK IMM Pertanian UMSU Soroti Kegagalan Program Food Estete

Ketua Umum PK IMM Faperta UMSU Rizki Afani.

TAJDID.ID~Medan || Permasalahan ketahanan pangan saat ini menjadi masalah besar di negara republik indonesia terkhususnya lagi di sumatera utara. Termasuk pada era penyesuaian digital seperti saat ini.

Menyadari permasalahan itu, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (Faperta UMSU) menggelar Seminar Pertanian Melalui Bidang Riset pengembangan dan Keilmuan.

Seminar yang mengusung tema “Peran Mahasiswa Terhadap Sektor Pertanian dan Transformasi digital untuk Mendorong Ketahanan Pangan di Era Society 5.0” ini digelar di Aula Fakultas Pertanian UMSU, Jum’at, 23 Desember 2022.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber yang diundang dari pihak-pihak terkait, yaitu Ayunita Fitria, S.p., M.Agr. selaku Kepala UPT Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas TPH Sumatera Utara, Dr.Ir.Hj. Asrah FM. Harahap selaku Penyuluh Madya Dinas Pertanian Kota Medan dan M. Fadli Abdina S.p., M.Si selaku Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Sumatera utara

Dalam sambutan Ketua Umum PK IMM Faperta UMSU Rizki Afani menyoroti dan mempertanyakan persoalan ketahanan pangan khususnya program pemerintah pusat yaitu Food Estete yang masih menjadi perbincangan hangat.

“Kalau berbicara tentang ketahanan pangan pastinya kami para mahasiswa pertanian langsung tertuju dan terfokus terhadap salah satu program pemerintah pusat yaitu food estete sendiri. Kami sedang mencari tahu keberhasilan dari food estete ini sendiri, sebenarnya food estete ini sebagai solusi pangan atau sebagai penghabisan anggaran? ” ujarnya.

Dekan Fakultas Pertanian UMSUAssoc., Prof., Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.p.,M.Si juga menyampaikan bahwasannya PR (Pekerjaan Rumah) besar bagi pemerintah perihal ketahanan pangan dan mahasiswa untuk peduli terhadap pertanian.

“Pada saat ini permasalahan ketahanan pangan masih belum selesai juga, pemerintah bisa segera mungkin untuk membahas lebih dalam perihal ini,” kata Dafni.

“Dan mahasiswa sudah saatnya benar-benar peduli terhadap sektor pertanian saat ini, dan kalau bisa langsung terjun ke lapangan,” imbuhnya.

Paparan Narasumber

Ayunita fitria S.P., M.Agr sebagai narasumber yang membahas tentang program dan kebijakan pemerintah terhadap ketahanan pangan mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sudah banyak melakukan program untuk perihal permasalahan ketahanan pangan, salah satunya adalah Food Estete .

“Permasalahan ketahanan pangan selalu menjadi permasalahan hangat di pemerintahan terkhususnya di kementerian pertanian,akan tetapi sudah banyak program untuk menanggulanginya,salah satunya food estete yang ada di humbang hasundutan yang komoditi tanamannya ada kentang dan Bawang Merah,Karena pada saat ini khususnya di kota medan masih kurangnya kedua komoditi itu di kota medan,” beber Ayunita.

Selanjutnya, Dr Ir Hj. Asrah FM. Harahap yang membahas perihal kelembagaan dari pemerintah terhadap ketahanan pangan mengungkapkan, bahwa untu menjadi petani millenial itu mudah, yang penting punya keinginan yang kuat.

“Saat ini profesi sebagai petani tidak di inginkan oleh para mahasiswa pertanian ataupun anak-anak millenial, padahal menjadi petani saat ini sangat di permudah oleh pemerintah, karena perihal modal dan lain-lain sekarang sudah di sediakan. Melalui program kelompok tani semua dapat di permudah,” sebutnya.

Pemateri terakhir dan sekaligus penutup dari seminar pertanian yaitu M.fadli Abdina S.P., M.Si yang membahas tentang peran mahasiswa terhadap sektor pertanian menyampaikan,bahwa permasalahan ketahanan pangan dari dulu belum terselesaikan sampai sekarang dan bahkan mangkin akut permasalahannya.

Dikatakannya, permasalahan ketahanan pangan menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa. Dan pemerintah melalui program food estete sebanarnya sudah pernah di laksanakan mulai zaman presiden Soeharto, tetapi gagal, selanjutnya di laksanakan kembali di zaman presiden SBY dan gagal kembali.

“Dan kali ini di masa presiden Jokowi menurut saya tetap gagal juga.” tegasnya.

“Oleh karena itu sudah saatnya mahasiswa untuk turun langsung dan mengambil peran terhadap food estete ini dengan cara membuat food estete dengan ala sendiri” tuturnya .

Seminar ini diikuti ratusan peserta yang berasal dari mahasiswa Fakultas Pertanian UMSU dan para tamu undangan lainnya. Selain itu hadiri juga para kader IMM se-lingkungan UMSU. (*)

Exit mobile version