Site icon TAJDID.ID

‘Aisyiyah Kalbar Gelar Kampanye Pencegahan Pencemaran Sungai Kapuas

'Aisyiyah Kalbar menggelar kampanye pencegahan pencemaran terhadap sungai Kapuas. (ist)

TAJDID.ID~Pontianak || Sungai Kapuas di Kalimantan Barat saat ini mengalami pencemaran berbagai zat kimia berbahaya mulai bagian hulu hingga hilir sungai.

Sungai dengan panjang 1.086 kilometer itu secara kimiawi dan biologis sudah tercemar. Kondisi ini tentu memprihatinkan mengancam biota yang hidup di sungai itu.

Tidak hanya itu, pencemaran ini juga mengancam kesehatan masyarakat Kalimantan Barat. Hampir semua PDAM di kabupaten/kota yang dilalui sungai itu menggunakan air Sungai Kapuas sebagai baku mutu air minum. Apalagi pengolahan air minum di PDAM-PDAM itu tergolong sederhana.

Sungai ini tidak hanya tercemari zat kimia merkuri, tetapi juga limbah pabrik, bakteri coli, dan ada juga indikasi tercemar pestisida dari perkebunan.

Menyadari akan bahwa pencemaran sungai Kapuas, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimantan Barat menggelar kampanye pencegahan terhadap pencemaran sungai.

Anggota LLHPB yang terdiri dari Ibu-ibu ini menyewa perahu milik warga setempat untuk ditumpangi sambil membawa sepanduk bertuliskan “Jangan cemari sungaiku.”

Dalam spantuk itu juga tertulis permintaan agar pihak pemegang kebijakan dapat mewujudkan alternatif BBM non fosil.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (29/10/2022) dihadiri oleh Syarifah Ida selaku sekretaris Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Kalimantan Barat.

Dalam kesempatan itu, Sarifah mengapresiasi kampanye yang dilakukan oleh LLHPB itu. Ia mengatakan, Pimpinan Wilyaha ‘Aisyiyah Kalimantan Barat sangat mendukung kamapanye pencegahan pencemaran sungai itu.

“Kegiatan ini mulia dan sangat luar biasa. Diharapkan akan menstimulus warga sekitar untuk tidak membuang sampah yang mencemari sungai,”ujarnya.

“Sungai ini tidak hanya sebagai perantara pengiriman batu baru, sungai ini harus dijaga agar anak cucu kita dapat menikmatinya,”imbuhnya. (*)

Kontributor: Iwan Abdul Gani/Rahma Susanti.

Exit mobile version