TAJDID.ID || Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Aidul Fitriciada Azhari SH MHum mengungkapkan, bahwa ada pejabat negara yang takjub dan heran melihat kemegahan gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS yang direncanakan untuk tempat digelarnya Muktamar ke-48 Muhammadiyah/’Aisyiyah pada November 2022 yang akan datang.
Kemudian, lanjut Prof Aidul, pejabat itu bertanya apakah ada sumbangan dari pemeritah untuk pembangunan Edutorium tersebut. Ketua Komisi Yudisial (KY) 2016-2018 ini menjawab dengan singkat: “Alhamdulillah tidak”.
“Ada pejabat negara yg datang ke UMS dan melihat Edutorium yg direncanakan utk Muktamar Muhammadiyah ke-48. Dia takjub dan heran kok bisa ada gedung semegah ini di Solo. Lalu bertanya, apakah ada sumbangan dari Pemerintah? Saya jawab, Alhamdulilah tidak,” tulis Prof Aidul di akun twitter pribadinya @AidulFa, Ahad (10/7).
https://twitter.com/AidulFa/status/1546007429162315777
Gedung Termegah di Jateng
Dikutip dari laman diktilitbangmuhammadiyah.org, diketahui gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS diresmikan oleh Ketum PP Muhammadiyah Prof. Dr. K.H Haedar Nashir, M.Si , Sabtu (03/07).
Gedung yang disebut-sebut paling megah di Jawa Tengah ini ini direncanakan akan digunakan sebagai tempat perhelatan Muktamar Muhammadiyah 2022.
Prof Haedar berharap agar gedung ini dapat menebar manfaat dan maslahat.
“Gedung ini diharapkan dapat memberi manfaat yang besar dan menjadi simbol bagi Muhammadiyah Berkemajuan Abad Kedua,” tutur Prof Haedar.
Gedung ini memiliki kapasitas di hall utama dan 2 lapis tribun sejumlah 6000 orang dan gedung ini dapat diperluas ke samping hingga dapat menampung total 8000 orang. Untuk Indoor, gedung itu merupakan yang terbesar di Indonesia. Pada gedung ini akan ada area yang diproyeksikan sebagai tempat bagi museum peradaban Islam Asia Tenggara yang bertempat di lantai dua Edutorium.
Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS menggunakan tenaga listrik ramah lingkungan yang memanfaatkan cahaya matahari sebagai salah satu sumber tenaga listrik sebagi wujud perhatian kita terhadap sumber daya terbaharukan. Kawasan Edutorium juga dilengkapi danau buatan, danau retensi untuk antisipasi banjir, mushola dan taman publik seluas 1 ha bagi warga masyarakat Soloraya. (*)