TAJDID.ID~Medan || Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi (Prodi IKO) FISIP UMSU, Faizal Hamzah Lubis, S.Sos, M.I.Kom menjadi pembicara pada kegiatan Konferensi Internasional Youth Communication Day (YCD) tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring. Faizal Hamzah yang tampil dari Laboratoriun Sosial Politik FISIP UMSU, Kamis (16/12) memaparkan terkait Editing Video Conten Creator.
“Conten creator adalah sebutan bagi seseorang yang menciptakan berbagai materi konten, baik gambar, tulisan, video, suara, maupun kombinasi dari dua atau lebih materi yang tersaji di sosial media, misalnya Facebook, Instagram, YouTube, Snapchat, atau platform digital lainnya,” jelasnya.
Hanya saja, lanjut Faisal, semua materi itu perlu kemampuan pengeditan untuk dapat mengkombinasikan berbagai ide dan gagasan yang akan dituangkan melalui aplikasi pengeditan video.
Faizal mengungkapkan dengan paparannya diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kreativitas mahasiswa dalam melihat peluang ke depan, khususnya peluang kerja. “Melalui sinergitas keilmuan dengan kebutuhan di lapangan diharapkan kegiatan ini mahasiswa mampu memperoleh informasi yang menjadi bekal ke depannya dalam melihat peluang ke depan,” tegasnya.
Kegiatan Konferenis Internasional YCD 2021ini diikuti oleh mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Buton, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan beberapa perguruan tinggi yang berasal dari luar negeri, seperti Nanjing Normal University China, Chulalongkorn University Thailand, University of Saint Anthony Philippines, Suryadatta Institute of Management and Mass Communication India.
Dekan FISIP UMSU, Dr. Arifin Saleh, S.Sos, MSP menyatakan, keikutsertaan dosen dalam kegiatan ilmiah seperti ini merupakan momentum guna meningkatkan kualitas dalam mempertahankan akreditas Unggul yang telah diraih Prodi IKO FISIP UMSU.
“Keikutsertaan dosen IKO UMSU ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman, sekaligus menunjukkan eksistensi program studi,” kata Arifin. ( )