Site icon TAJDID.ID

Puisi~puisi Martiningsih (2)

Ilustrasi. (net)

BAGIAN MAKNA

Karya: Martiningsih

 

Di doa
Disebut
Nama

Yang muncul
Setiap kala

Jalan-jalan panjang,
Hampar ladang,
Debu pagar,
Hujan

Di dalam
Hujan
Air
Dialirkan
Deras berguguran

Jatuh di mata
Kata ditatap
Pada bermula

Tidak ditangkap
Siapa-siapa

Hingga atma
Hari ini
Tidak menanti

Sebagian ditangisi

Sebagiannya doa
Diresapi

 

 

Ilustrasi. (net)

KOLONI RAYAP

Oleh: Martiningsih

 

Rayap-rayap menggerogoti
Lubang kayu ini
Musnah akan tiba
Sebentar lagi

Ia ingin begini
Engkau tak dipeduli
Rayap hanya menjadi-
Diri sendiri

Keropos meluas
Gurat-gurat kayu merintih
Pada meja
Pada kursi
Dan matahari
Lubang inti yang menganga
Api-api dan cuaca
Bilakah lubang-lubang menjadi
Tanah lapang
Atau debu lapang
Terbang ke siang yang menjulang

Sebab ia kian tinggi
Aku lepas rayap-rayap kembali
Ke bumi

 

Bio Penulis

Martiningsih, lahir di Kebumen pada 1995. Gemar membaca dan menulis puisi. Karyanya dimuat di beberapa buku antologi bersama dan media online. Buku tunggalnya yang telah terbit yakni Sedalam Puisi (2021). Hingga kini, penggal bait puisinya dapat dijumpa di akun @sedalampuisi miliknya. Atau dapat disapa di @nings_marti.

Exit mobile version