Site icon TAJDID.ID

Puisi~puisi Ummi Mardliyah

Ilustrasi (net)

Ketika Bulan Berkisah

Oleh: Ummi Mardliyah

 

Sendiri berkawan gigil angin malam
Temaram malu-malu bersemayam dibalik awan
Ranting kering bergesekan
Bertautan dengan derit ayunan
Menambah kesunyian

 

Merpati putih terbang ke sarang
Disusul ayam-ayam masuk kandang
Langit sore berganti riasan
Hangat cahaya mentari perlahan padam
Semu merah menggores wajah semesta
Waktu berganti, ditutup dengan senja

 

Saat gelap, para manusia asik bercumbu
Berkeluh kesah dan mengadu
Payah dan lelah seharian menuntut pikiran atau punggung direbahkan
Merengek, meminta ditemani

 

Gemintang tak pernah tau
Adakalanya ia cemburu
Gadis kecil duduk di bangku taman
Menunggu bintang-bintang berhamburan menghiasi langit malam
Memandang takjub langit
Meski pesonanya teralihkan

Simpang Perkampungan, September 2021

Ilustrasi (net)

Kecewa; Berharap pada Manusia

Oleh: Ummi Mardliyah

 

Burung camar beterbangan kembali ke sarang
Mega merah mulai mengintip iseng, pertanda hari mulai petang
Mentari melambaikan tangan
Pamit kembali ke peraduan

 

Apa yang kau tunggu?
Malam ini langit dijamu awan kelabu
Gemintang tak datang menyapa
Bulan pun malu-malu

 

Apa yang kau mau?
Manusia peduli padamu? Tidak
Dia hanya sekedar ingin tahu

 

Kau terluka, itu urusanmu
Kau menderita, itu urusanmu
Kau cerita, percuma
Dia hanya ingin tahu tidak sepenuhnya
menghibur dan membantu

 

Harusnya…
Ceritalah sama Tuhanmu
Ia Maha Tahu apa-apa
yang kau risaukan
Ia Maha Tahu apa-apa
yang kau gundahkan

Gresik, 2021

 

Terbelenggu Rantai Kenyamanan

Oleh: Ummi Mardliyah

 

Kakiku terpasung rasa nyaman
Ketakutan mengikat jemari tangan
Lisan terkunci, sulit bicara
Telinga tuli; tak mendengar suara

 

Langkah-langkah kaki berkutat diam di tempat
Pandangan netra terbatas; sangat dekat
Bergerak percuma
yang dirasa akan hanya lelah
lelah hati, pikiran dan perasan

Penjara Luka, 2021

Bionarasi Penulis

Ummi Mardliyah, lahir di Surabaya,1995. Hobbymembaca, menulis, sharing kehidupan, kulineran dan travelling.Tertarik pada buku-buku romansa, psikologi, dan agama. Melalui puisi, ia bebas berkarya dan berbagi. “Hidup perkara menerima dan berdamai dengan takdir Tuhan.”Jejak bisa dilacak di media sosial instagram @mardliyahkokoro atau nomor WhatsApp berikut (087-819-111-379).

Exit mobile version