Site icon TAJDID.ID

Dosen Teknik Mesin UMSU Serahkan Mesin Giling Keong Mas

TAJDID.ID~Pahae Jae || Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menyerahkan mesin giling keong mas kepada kelompok pemuda berkarya di Desa Setia, kecamatan Pahae Jae, Tapanuli Utara, Minggu (12/9/2021).

Penyerahan mesin tersebut diharapkan dapat membantu kemlompok pemuda berkarya dalam menjamin keberlangsungan pakan ikan milik kelompok pemuda berkarya.

“Pemuda berkarya ini memiliki unit usaha pembenihan dan pembesaran ikan mas dan nila. Mereka juga memiliki mesin pelet ikan. Namun bahan kesulitan dalam mendapatkan bahan baku yakni tepung ikan dalam produksi peletnya,” terang Ketua tim pelaksana, Chandra A Siregar, S.T., M.T

Dijelaskannya, bahwa program penyerahan mesin giling keong mas ini merupakan program yang dibiayai oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara melalui skim pengabdian internal dengan nama Program Kemitraan Masyarakat (PKM). Tim ini diketuai oleh Chandra A Siregar, S.T., M.T yang juga selaku ketua Prodi Teknik Mesin UMSU, angota tim Ahmad Marabdi Siregar, S.T., MT yang juga sekretaris prodi Teknik Mesin UMSU dan Muhammad Alqomary S.P., M.P dosen Fakultas Pertanian.

“Mitra kita, pemuda berkarya sudah memiliki mesin pelet namun terkendala bahan baku utama yakni tepung ikan yang harus didatangkan dari kota Sibolga, Medan dan Siantar. Hal ini akan menaikkan biaya operasional dalam pembuatan pelet ikan,” kata Chandra.

Atas dasar itu, lanjut dia, maka pihaknya mengusulkan pembuatan mesin giling keong mas karena daerah pahae jae merupakan lahan pertanian tanaman padi yang tentunya memiliki potensi keong mas yang sangat melimpah.

“Keong mas ini merupakan hama bagi petani. Kita baca berbagai refrensi yang menyatakan bahwa keong mas juga memiliki nilai protein yang tinggi, sehingga kita berinisiatif untuk membuat mesin giling keong mas yang nanti dapat menggantikan tepung ikan sebagai bahan baku pembuat pelet,” terangnya.

Untuk itu, katanya, program ini selain menjamin keberlangsungan usaha pemuda berkarya dalam produksi pelet ikan, juga menjadikan hama keong mas memiliki nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan.

“Keong mas ini kan hama, pada musim tanam petani padi mengumpulkan hama keong mas lalu diletakkan dijalan raya agar dilintas kenderaan. Ini akan mencemarkan udara akan timbul bau tidak sedap. Kalau sekarang hama keong mas bisa diolah menjadi bahan baku pembuat pelet,” katanya.

Sementara itu, ketua kelompok Pemuda Berkarya Pahae Jae, Sanggam Panjaitan mengatakan bahwa program ini merupakan tindak lanjut program tahun lalu dimana Teknik Mesin UMSU juga telah menyerahkan mesin pelet.

“Pada saat dilakukan monev dengan tim pelaksana maka disimpulkanlah untuk mengatasi kendala yang kami hadapi dalam memenuhi bahan baku dibuatkan mesin giling keong mas,” katanya sembari mengucapkan terimakasih kepada tim PKM dan UMSU yang telah membiayai program ini.

“Mudah-mudahan UMSU tetap maju dan terus berkarya bagi masyarakat dan bangsa. Program seperti ini adalah bukti bahwa UMSU terus memperhatikan masyarakat dan UMKM,” tegasnya. (*)

Exit mobile version