Karya: Lusi Hanasari
Ia berbaju lusuh dengan mata sepia
Mengekalkan baris doadoa
Gurat tangan telah kisut
Kulit semakin mengeriput
Dimasa senja ia kesepian
Bergantung pada rumah-rumah kardus
Meringkus tubuh lemahnya
Dari masam segala cuaca
Nyanyian bising kendaraan
Melahap telinganya
Saling beradu
Di tengah rambu-rambu jalanan kota
Dengan langkah tertatih
Ia mengharap belas kasih
Menawarkan segepok koran
Bagi setiap pengendara jalan
Dibalik rekah senyumnya
Ia melukis air mata
Menyulam lukaluka
Lusi Hanasari. Seorang gadis perindu petrichor. Memiliki hobi membaca dan menulis karya fiksi maupun non fiksi. Saat ini masih aktif bergabung dalam komunitas menulis COMPETER (Community of pena terbang). Beberapa karyanya pernah dimuat dalam seleksi antologipuisi bersama penerbit Sabana pustaka 2016. DiantaranyaDiafragma perjalanan malam, Manusia lilin, jarak.Jejaknya dapat dilacak melalui media sosial instagram @hannashe0908. Ia dapat dihubungi melalui kontak wa 082217519945.