Tak Pernah Ada Jawaban
Malam merangkak
Singgah sebentar ke warung kopi
Membaca wajah-wajah datar
Dan pergi
Dipayungi rembulan
Yang menangis ganjil
Sejak malam berpindah
Mencari kepastian
Akankah gegas bertemu siang?
Tapi tak pernah ada jawaban
Subang, 2021
Dipaku Waktu
Kumelipat resah
Di tanggul kesedihan
Rumah hatiku telah lenyap
Diseret nasib
Engkau melambai di kejauhan
Mengulurkan harap
Aku membatu
Dipaku waktu
Subang, 2021
Seikat Reda
Aku mengikat pasrah
Pada seikat anak panah
Biarlah
Semua reda dan berpisah
Di tajuk malam nan lengah
Berkilah
Dalam tadah
Subang. 2021
Menukar Nasib
Aku menelan malam
Menukar nasibku diam-diam
Mengalungkan sedikit harapan
Memanjangkan sabar
Di kediaman benakku
Kata-kata buyar redam
Menyisakan kehampaan
Tiada jalan pulang
Subang, 2021
Prasangka
Malam itu usang
Mata-mata menyapu sekitar
Prasangka gentayangan
Pintu-pintu ditutup lebih awal
Entah apa pasal
Subang, 2020
Nida Nur Fadillah, kelahiran Subang pada tahun 1999. Tengah menempuh studi di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta. Puisi-puisinya tersiar di Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Bangka Pos, Radar Cirebon, Malang Post, Radar Tasikmalaya, Kabarmadura.id, Gadanama.my.id, Kamianakpantai.com, Metafor.id. Nida sudah menerbitkan buku antologi cerpen yang berjudul “Sebelum Dendam Memudar”. Selain itu, artikel-artikelnya tayang di berita.upi.edu, tintahijau.com, mojok.co, islampos.com, jalansirah.com, dan ruangmuslimah.co.