Lailatul Qadar
suatu masa
kita mungkin semaput
saat ini kita hanya
membuka lembar usang
tak sadar bila
malam seribu bulan itu
berjalan
perlahan-lahan
menapaki dukuh yang riuh
akan lantunan
ayatullah
Maguwo, 05 Mei 2021
Luka yang Berliku
saban melangkah
dijalan yang Tuhan ridhoi
aku ditikam kata-kata
luka yang berliku itu
menggerus darah
pun kesadaran
serasa benak dan kewarasan ini
tergantung di awang
ketika jantung hilang detak
tak selembar kesumat tinggal
sebab aku pemuisi
aku tumpahkan
luka di antara kata-kata
ke dalam puisi yang mendongeng
jika pelukan itu membacanya
terdabik, dasar-dasar hati.
Maguwo, 06 Mei 2021
Jika Kau Tak Pulang
buat : Muhammad Agung
jika kau tak pulang
kata-kata menggunung
pemuisi-pemuisi tua itu
bangkit dari pusara
“aku hanya ingin
kau utuh
tak usah kau kembali
jika kepulangan
serupa peminang urban
terjaring
musim kematian”
ayah menjahit jarak
direkatkannya rindu dan kesepian
didekapnya engkau
nun
ketupat opor ini
mencari-cari relung lambungnya sendiri
Maguwo, 06 Mei 2021
Pelangi-pelangi Jahanam
tak akan aku
meski bersimbah kecewa
tanggalkan percaya
bahwa pada hujan
yang menggenangi musim
: pelangi-pelangi jahanam
telah aku jelang
penantian
yang terpanjang
hari-hari berpilin rindu
hanya sosokmu
menggerayangi mimpi
dan sekotak imajiku
Maguwo, 06 Mei 2021
Seusai Makan Sahur
kami tak langsung tidur
seusai makan sahur,
riwayat para nabi diriwayatkan
seperti tak bosan
semesta menyentil batin
dengan perjuangan paling pelik.
Maguwo, 06 Mei 2021
Aris Setiyanto, lahir 12 Juni 1996. Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah. Menyukai anime dan idol. Juara 3 lomba cipta cerpen Kopisisa 2019, juara harapan 2 lomba cipta puisi 2019 dan Juara 3 lomba cipta puisi Kopisisa 2020. Buku puisinya, “Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas”, diterbitkan oleh Tidar Media(2020). Karyanya termuat di; Majalah Kuntum, Koran Purworejo, koran BMR FOX, Majalah Raden Intan News, koran Sinar Indonesia Baru dll.