Site icon TAJDID.ID

FABB: Pemekaran Medan Utara Belum Dibutuhkan Bila Belawan Selamat dari Banjir Rob

TAJDID.ID~Belawan || Banjir Rob yang melanda sebagian besar Kecamatan Medan Belawan meluber hingga ke ruas jalan utama membuat kondisi kecamatan paling ujung di kota Medan ini semakin memprihatinkan.

Hal ini membuat Forum Anak Belawan Bersatu (FABB) di dukung masyarakat melakukan aksi spontan dengan mengayuh sampan dan menjala ikan di tengah-tengah jalan Sumatera yang tenggelam hampir selutut orang dewasa, sambil membentang spanduk sepanjang 15 meter bertuliskan “Selamatkan Belawan dari Banjir Rob”.

Ketua Umum FABB, R. Khairil Chaniago, kepada media mengatakan, sudah beberapa tahun ini kecamatan Medan Belawan kerap mengalami serangan air pasang laut atau banjir rob dalam setiap bulannya. Hal ini tidak terlepas dari akibat rusaknya zona penyangga (buffer zone) kawasan mangrove yang beralih fungsi menjadi lahan pertambakan dan perkebunan sawit di daerah Paluh Kurau dan sungai Dua yang merupakan wilayah kabupaten Deliserdang.

Ketua Umum FABB, R. Khairil Chaniago.

Lebih lanjut diungkapkannya, hal ini ditambah lagi akibat pembangunan dermaga pelabuhan PT. Pelindo I yang terindikasi memiliki AMDAL yang bermasalah karena terbukti gagal mengatasi dampak Lingkungan.

Menurut Khairil, kondisi ini membuat air pasang laut mengalami kuldesak karena kekurangan wilayah akomodasi, dan dampaknya air pasang laut meluber ke wilayah pemukiman penduduk.

“Jadi aksi spontan ini bersifat pesan kepada bapak Gubernur Sumut dan Wali Kota Medan bahwa telah terjadi sebuah ‘Bencana Berkelanjutan’ di kecamatan Medan Belawan akibat keserakahan individu maupun korporat,” ujarnya, Selasa (27/4).

“Untuk itu kami ingin peran pemerintah propinsi Sumatera Utara hadir guna mengatasi persoalan rusaknya zona penyangga ini dengan secepatnya melakukan pemulihan kawasan ekosistem mangrove, agar sebaran air pasang laut dapat lebih luas dan diharapkan mampu meminimalisir debit ketinggian di wilayah pemukiman penduduk yang ada di Belawan dan sekitarnya,” imnuhnya.

Disamping itu, kata Khairil,  pembangunan tanggul banjir rob jangan lagi hanya menjadi sebuah wacana tanpa realisasi yang jelas seperti pada masa kepemimpinan Wali Kota yang lalu.

Khairil menegaskan, pihaknya punya keyakinan yang cukup besar bahwa Bung Bobby Afif Nasution punya semangat perjuangan yang sama dengan Forum Anak Belawan Bersatu (FABB) untuk memperbaiki dan menata kota Belawan sebagai kota pelabuhan terbesar di Sumatera melalui skema Port City Structuring Concept atau konsep penataan kota pelabuhan yang akan mereka usulkan.

“Jika hal ini dapat terlaksana dengan baik maka suara-suara yang mengarah kepada gerakan pemekaran Medan Utara belum perlu kami dengarkan,” tegas R. KhairilChaniago yang juga merupakan Ketua Presidium Lintas Eksponen 98 Sumut. (*)

Exit mobile version