TAJDID.ID~Medan || Isu wacana memperpanjang masa jabatan Presiden terus menjadi perbicangan dan sorotan publik. Kendati Presoden Joko Widodo sendiri sudah menegaskan menolak dan tidak berminat menjabat presiden selama 3 periode dan kemudian ditambah bantahan dari sejumlah orang dalam Istana, namun masih banyak kalangan yang tetap menyoroti isu tersebut.
Terkait hal tersebut, pemerhati sosial politik FISIP UMSU Shohibul Anshor Siregar mengatakan, satu-satunya cara untuk memastikan Joko Widodo tak memperpanjang masa jabatan kepresidenannya ialah dengan meneriaki secara terus menerus.
“Terus teriakkan. Jangan hirau komentar-komentar yang keluar dari sekitar istana, itu tidak bermakna apa-apa. Karena selain tak berbobot sama sekali, pengetahuan dan pemahaman mereka jauh dari pusat pengendalian informasi terkait. Seandainya pun para staf tak berbobot itu tahu masalah dan dengan sahih sudah faham rencana Jokowi memperpanjang masa jabatan, staf-staf ini tidak akan berani bicara apa pun,” ujar Ketua LHKP PW Muhammadiyah Sumatera Utara ini, Ahad (21/3).
Shohib menegaskan, kekuatan politik kepartaian tak perlu dihitung sebagai potensi penolakan.
“Karena oposisi tak pula begitu kuat, maka perlawanan rakyatlah yang menjadi kunci,” katanya.
Ia mengungkapkan, dalam sejarah politik Indonesia ajeg kejadian pengukiran insentif bagi presiden awalnya dimulai dari jejaring politik yang mengesankan bahwa gagasan tidak berasal dari Presiden.
“Gunanya agar ada exit plan, bahwa jika penolakan besar presiden bisa berdalih: itu bukan maunya saya,” tutup Shohib.
Dikutip dari laman suara.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan mengatakan Presiden Jokowi tak berminat untuk menjabat sebagai presiden selama tiga periode. Namun jika banyak pihak yang mendorong Jokowi untuk kembali maju dalam pemilihan presiden, kata Irfan, keputusan akan diserahkan kembali kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
“Itu kembali lagi kepada MPR. Nanti teman-teman di MPR yang menyerap aspirasi itu,” kata Irfan dalam diskusi Polemik Trijaya FM, Sabtu (20/3/2021).