Dan Aku Ingin
dan aku ingin seorang perempuan;
yang senantiasa mengampuni
ribuan kekeliruanku;
yang melupakanku
ketika aku pergi sejenak
lalu kembali mencintaiku
ketika aku kembali sejenak;
yang bernyanyi dan menangis untukku
saat aku mengembuskan nafas terakhirku
Semau Kita
jika kau sebuah pohon
maka akulah seekor bulbul
yang tengah membangun sarang
di antara dahan-dahanmu
jika pohon itu aku
maka kaulah satu-satunya buahku
jika kau sebuah gua
maka akulah penggembala
yang basah kuyup diguyur hujan
lalu berteduh di dalam dirimu
jika gua itu aku
maka kaulah gema suaraku yang abadi
memantul di dinding-dindingku
jadilah awan cerah
maka aku kebun
yang akan menikmati kelembutanmu
jadilah suka cita
maka aku hati terluka
yang menanti kedatanganmu
jadilah duka lara
maka aku alunan musik
yang memecah kepedihanmu
jadilah malam
maka akulah siangmu
jadilah siang
maka akulah malam
yang memeluk seluruh anasirmu
jadilah mayat
maka akulah mayat
yang terbaring dalam dekapanmu
jadilah apa saja semau kita
bersamaku kau utuh sepenuhnya
bersamamu aku utuh sepenuhnya
Qaf~Ta’
setetes darah Isa
menetes dari kelopak mata Maryam
oh darahku, bangkit dan bicaralah
tanah air ini sesak oleh kelaliman
Samih al~Qasim adalah salah satu penyair Palestina yang sangat penting dalam jagat perpuisian Arab Kontemporer.
Lahir di kota Zarqa Yordania (11/5/1939), sosok Samih dikenal sebagai penyair pejuang. Ia merupakan pejuang Palestina yang mendedikasikan seluruh hidup dan puisi-puisinya untuk perlawanan terhadap pendudukan Israel.
Saat Samih wafat (19/6/20214), Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuturkan, “Samih al-Qasim adalah penyair yang senantiasa menyuarakan nasionalisme (Palestina) dengan lantang. Dia wafat setelah menjalani hidup yang penuh dengan penghargaan. Dia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk membela kebenaran, keadilan dan tanah air Palestina".