TAJDID.ID || Seruan untuk memboikot produk-produk Prancis marak terjadi di Timur Tengah. Seruan ini terjadi di tengah kontroversi penggunaan kartun Nabi Muhammad dalam diskusi kebebasan bereskpresi di kelas sekolah Prancis yang menyebabnya gurunya dipenggal seoraang remaja etnis Chechnya.
Ada beberapa kampanye media sosial di negara-negara Muslim yang menyerukan pemboikotan produk Prancis.
Sebagai contoh, perusahaan ritel Kuwait telah menarik produk-produk Prancis untuk diboikot. Serikat dari Masyarakat Koperasi Konsumen, yang mengelompokkan lebih dari 70 perusahaan, mengeluarkan arahan boikot dalam surat edaran 23 Oktober.
Beberapa koperasi di sejumlah negara Timur Tengah telah membersihkan rak barang seperti produk rambut dan kecantikan yang dibuat oleh perusahaan Prancis.
Organisasi Kerja Sama Islam pada hari Jumat mengecam pembunuhan brutal yang telah mengguncang Prancis, tetapi juga mengkritik “pembenaran untuk pelecehan berbasis penistaan terhadap agama apa pun atas nama kebebasan berekspresi.”
Menaggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa seruan untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Timur Tengah dan seruan untuk demonstrasi melawan Prancis tidak berdasar.
“Harus segera dihentikan,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip AFP, Senin (26/10/2020). (*)
Baca Berita Terkait: