TAJDID.ID-Medan || Komisi Pemilihan Umum Kota Medan (KPU Medan) semakin menggencarkan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Medan 2020. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih yang diprediksi terdampak pandemi covid-19.
Bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), KPU Medan menggelar Soialisasi Pilkada di Jalan Pahlawan, Kec. Medan Perjuangan, Kota Medan, Kamis (22/10) .
Tampak hadir dalam kegiatan yang memperhatikan protokol kesehatan ini Komisioner KPU Medan Zefrizal SH MH dan WD I Fakultas Hukum UMSU Faisal SH MHum, WD III FH UMSU Zainuddin SH MH bersama sejumlah anggota tim sosialisai dari FH UMSU dan KPU Medan.
Dalam sambutannya saat membuka acara, WD 1 Fakultas Hukum UMSU Zainuddin SH MH mengatakan Kesuksesan pemilihan kepala daerah di suatu tempat bukat diukur dari siapa terpilihnya pemimpin, tapi sejauhmana partisipasi masyarakat terlibat dalam menggunakan hak konstitusionalnya.
“Yang kami sosialisasikan di sini adalah apa dan bagaimana dan untuk apa pentingnya masyarakt berpartisipasi di dalam pilkada kota Medan,” ujar Zainuddin .
Pemateri sosialisasi M Teguh Syuhada lubis SH MH menjelaskan, bahwa sosialisasi ini bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait pelaksanan Pemilihan Umum Kepala Daeran Walikota dan Wakil Walikota Medan 2020.
“Kita yakin dengan jumlah 21 Kecamatan dan 451 Kelurahan di kota Medan, tentunya tidak semua masyarakat yang sudah tahu tentang Pilkada Medan yang akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020 nanti, Karena itu kita memandang perlu dilakukan sosialisasi yang agar tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada nanti bisa meningkat” ujar Teguh.
Menurut teguh, tingkat partisipasi politik ini penting diperhatikan, karena bercermin dari pilkada-pilkada kota Medan sebelumnya, mulai dari tahun 2005 sampai 2015 fluktuasi partisipasi masyarakat dalam Pilkada sangat memprihatinkan .
Teguh memaparkan, bahwa dari data yang ada terlihat bahwa trend angka partisipasi pemilih tiak pernah mencapai angka 60 %. Artinya bahwa masyarakat tidak begitu tertarik atau peduli dengan Pemilihan kepala daerah, baik itu Gubernur maupun Walikota.
Dari beberapa kali pemilihan Pilkada Medan angka kehadiran pemilih ke TPS cendrung menurun tajam. Pada Pilkada medan tahun 2005, angka partisipasi menembus angka 54.70 %. Kemudian Pilkada Medan 2010 yang berlangsung dua putaran, angka partisipasi pemilih semakin menurun. Pada putaran I angka partisipasi pemilih sebesar 35.68 % dan pada putaran II sebesar 38.28 %.
Selanjutnya pada Pilwako tahun 2015 angka partisipasi pemilih menunjukkan penurunan yang semakin tajam, yakni 25.38 %,
“Angka ini merupakan terendah dalam sejarah Pilkada di Indonesia. Tentunya ini fakta yang sangat memalukan sekaligus memilukan,” sebut Teguh
Karena itu, lanjut Teguh, untuk memperbaiki kondisi ini, tidak ada cara lain selain menggencarkan sosialisasi terkait Pikada kota Medan 2020.
“Dan tentunya ini bukan tanggungjawab KPU saja. Semua komponen masyarakat harus bahu-membahu untuk menyiasatinya, karena ini berhubungan dengan martabat dari kedaulatan rakyat itu sendiri. Jangan sampai pengalaman Pilkada Medan 2015 yang memalukan dan memilukan itu terulang lagi di tahun 2020 ini,” kata Teguh.
Sementara itu Komisioner KPU Medan ZefrizalSH MH dalam paparannya menyampaikan, bahwa Pilkada 2020 ini sesungguhnya memiliki tantangan yang sangat, karena dilaksanakan di saat bangsa masih dalam kondisi sulit menghadapi Pandemi Covid-19. Kondisi terjadi di seluruh Indonesia, termasuk Kota medan.
“Namun bukan berarti hal itu membuat kita harus pesimis. Justru tantangan ini memacu kita untuk kerjakeras dan optimis. Karena itu kita mengajak seluruh komponen warga masyarakat kota Medan untuk bekerjasama untuk menyukseskan Pilkada 2020,” katanya.
Di hadapan peserta sosialisasi yang rata-rata merupakan pemilih pemula Zefrizal menjelaskan secara gambalang terkait seluk beluk pelaksanaan Pilkada 2020, mulai dari pemahaman dasar pemilu sampai hal-hal teknis terkait Pilkada Medan 2020.
Terkait dengan Pandemi Covid-19, Zefrizal meyakinkankan bahwa pihaknya menjamin pelaksanan Pilkada Medan 2020 ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan prokol kesehatan yang ketat. (*)
“Jadi warga masyarakat nanti pada tanggal 9 desember tidak usah khawatir untuk dating ke TPS. Jauh-jauh hari kita sudah mempersiapkan semuanya mekanisme dan instrument terkait dengan protokol kesehatan pelaksanan Pilkada medan 2020. Pokoknya, asal protokol kesehatan ini benar-benar kita terapkan secara benar, saya jamin pelaksanaan Pilkada medan 2020 akan berlangsung aman,” tegas Zefrizal.