Site icon TAJDID.ID

Hari ini Ponpes Kuala Madu Mulai Belajar Tatap Muka

TAJDID.ID-Langkat || Kerinduan yang membeku lama kini mencair. Lebih lima bulan sudah santri tidak bertemu dengan ustadz dan ustadzahnya dan kini kerinduan itu tertunaikan sudah setelah program belajar tatap muka dilakukan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Kuala Madu Langkat, Sumatera Utara. Hampir lima bulan pula mereka harus belajar dengan cara virtual akibat wabah Covid19 yang mewabah.

Hari ini, Rabu, 26/8, menjadi awal kembali bertemunya santri ponpes itu dengan madrasah dan para pengajarnya. Tampak wajah anak-anak yang ceria. Ponpes Muhammadiyah Kuala Madu Langkat memilii 900 santri dan santriah untuk dua sekolah, yakni Tsanawiyah dan Aliyah.

Pimpinan Bidang Pondok, Ustadz Ramdani LC dan seluruh pimpinan Tsanawiyah dan Aliyah bertemu dalam satu apel bersama di kompleks Pondok itu untuk mengawali proses belajar tatap muka dengan doa semoga Allah SWT menjauhkan wabah itu dari santri dan santriah yang sedang ‘berjihad’ menuntut ilmu.

Ustadz Ramdani Lc kepada semua santri dan santriah memesankan beberapa hal penting untuk memotivasi spirit belajar mereka.

Pertama, belajar di pesantren adalah nikmat yang harus disyukuri, dan merupakan bukti bahwa Allah mencintai santri/ah dengan belajar ilmu agama di pesantren.

Kedua, belajar butuh semangat dan kesungguhan. Ketiga, belajar butuh kesabaran. Keempat, Jadikan Al-quran sebagai prioritas utama dalam belajar, baik membaca maupun menghapal. Dan kelima, berdoa kepada Allah agar diberikan taufik untuk belajar dan yang paling penting adalah setiap santri “meminta doa dari orang tua. Karena doa orang tua adalah sebab Allah memudahkan belajar santri.

Nasihat pentingnya didengar para santri dan santriah dengan khusuk dan rasa haru.

Protokol Kesehatan

Untuk penyelenggaraan belajar tatapmuka Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Kuala Madu telah mempersiapkan SOP Protokol Kesehatan untuk seluruh santri, tenaga pendidik, tenaga administrasi dan seluruh pengunjung pesantren itu.

Kepada santri dan santriah juga diberiikan bimbingan bagaimana melakukan kehidupan baru di pondok yang berbeda dengan kehidupan yang mereka jalani selama ini.

Diharapkan dengan protokol kesehatan yang ketat proses belajar dan mengajar di pondok pesantren milik Muhammadiyah itu akan berlangsung dengan baik. (Syaiful Hadi)

Exit mobile version