Teori apa yang bisa dibangun atas fakta Nabi Muhammad SAW yatim-piatu dalam kaitannya dengan kepribadian?
Pada masa infantil terlalu riskan tak menyebutkan masa menyusui selama 2 (dua) tahun karena masa ini sangatlah penting dalam pembentukan kepribadian sebagaimana tercermin dalam interaksinya dengan ibunya.
Masa menyusui dirancang oleh Allah dengan penyesuaian “menu air susu” yang secara otomatis mengikuti pertumbuhan bayi.
Pernahkah secara kritis berfikir mengapa aturan Islam memiliki keunikan soal nikah? Lelaki boleh berpoligmai itu apa rahasianya?
Kematian bukanlah sesuatu yang mesti hadir dalam usia berbilang. Sebab itu hadits meminta: “Bekerjalah sekeras-kerasnya seolah akan hidup abadi, dan beramal dan beribadahlah sekuat-kuatnya seolah akan mati esok hari”.
Pemahaman dan penerimaan atas konsep takdir kematian dan adanya hidup setelah kematian (surga-neraka) sangat besar membentuk kepribadian mempertahankan hak atau beternak bathil.
Fardu kifayah untuk jenazah mencerminkan sesuatu yang sangat perlu digali nilai-nilanya. Begitu juga doktrin berdasarkan hadits tentang keterputusan hubungan antara yang hidup dengan yang mati kecuali dalam 3 hal (anak sholeh yang selalu mendoakan, ilmu yang diajarkan dan sadaqah selama hidup).
Begitu pun, dalam adab ziarah diwajibkan tak menggunakan alas kaki dan sebelum memasuki areal pekuburan berucaplah salam “Assalamu alaikum ya ahladdiyyar atau assalamu alaikum ya ahlal qubur”.
Penting diphami, bahwa Al-Arkanul Islam (rukun Islam) dan Al-Arkanun Iman (rukun iman) menjadi dasar predistinasi pembentukan kepribadian.
Kita petik beberapa saja. Ibadah misalnya, bukanlah ritual pribadi. Sejak pemanggilan melalui azan, iqamah dan jama’ah telah memberi ajaran organisasional yang mutlak.
Kemudian, Hajj saat ini mungkin dihadiri oleh 2-3 jutaan kaum muslimin, sesuatu yang tiada duanya dalam kumpulan manusia untuk satu event pada satu tempat konsentrasi. Di sana ada ukhuwah internasional sehingga ashabiyyah lokal bahkan batas entitas bangsa dan negara dikerdilkan sehingga kita menemukan lagi kebenaran “Ya ayyuhannasu inna khalaqnakum minzakarin wa untsa wajaalnakum tsuuban wa qabaila lita’arafu; inna akramakum indallahi atsqakum”.
Tahun yang lalu 32 negara pernah menandatangani penolakan atas perlakuan China atas Uighur, namun dua hari kemudian 35 negara menandatangani perlawanan terhadap 32 kelompok negara pertama.
Dari peta ini hajj dan umrah ke induk bumi tak lagi bermakna kecuali sekadar urusan ritual sebatas embarkasi dan debarkasi. Hajj bukan lagi kongres internasional umat.
Abul ‘Ala Al-maududi patut dicermati soal pandangan dan pertanggungjawaban sosial kesejagatan ini. Mengakhiri hegemoni formal penjajahan Eropa, banyak negara-negara muslim terjajah memiliki pandangan yang saling bertabrakan. Sebagian ingin merdeka, tetapi sebagian tidak mau jika konsep nasionalisme akan dipertuhankan kelak, seperti yang kita saksikan saat ini.
Suatu ketika jamaah HTI di Medan meminta saya berbicara menanggapi ancaman One Belt One Road (OBOR) atau yang kemudian diperhalus menjadi Belt Road Initiative (BRI) itu. Saya tegaskan “Siapakah di antara kita yang mau dan berani membisikkan kepada Xi Jinping agar ia menjadi Islam dan jika ia sudah bersyahadah, maka konsepnya itu sebetulnya bisa dikoreksi menjadi real khilafah yang anti neo-kolonialisme.
Saya meminta mereka mencatat bahwa bukan China yang sangat memaksakan, namun negaramu yang meminta dijajah. Tetapi konsep dan persepsi menjajah dan dijajah akan dengan sendirinya hapus jika Xi Jinping disyaahadatkan dan merubah BRI menjadi agenda khilafah internasional.
Tahun 1924 lewat pertemuan besar di Garut dan Surabaya dan keputusan untuk mendorong terbentuknya khilafah Islam menggantikan kejatuhan Turki Utsmani yang membawahkan seluruh kerajaan Islam di Indonesia sebelum penjajahan datang menghancurkannya dan dalam bahasa Haji Agussalim khilafah tak mungkin tak ada dalam dunia Islam dan jika nanti kita usung melalui Kongres di Mesir (1925), usul resmi Indonesia adalah pusatnya wajib di Mekkah.
Soal persepsi khilafah dikalangan kampus. Betapa takutnya mereka membicarakan faktanya, dan mereka menyembunyikan Islam di halaman-halaman laporan penelitiannya sebagai sebuah kompromi jahat atas arah baru pendidikan tinggi di Indonesia.
Saya tak menemukan apa pun dari beberapa ilmuan yang selama ini dikenal sebagai ilmuan Islam kecuali survival duniawiyah hingga tak berusaha menjelaskan sebaik Rocky Gerung apa sebenarnya khilafah itu, mereka memilih membiarkan umat Islam ditakut-takuti karena keberadaan HTI, padahal pada saat hampir bersamaan disongsong pula khilafah China yang merontokkan martabat.
Huz min amwalihinna sadaqatuhunna, kata Allah SWT dalam Alqur’an. Itu memperkuat kesalehan imperatif dari zakat yang tak cuma sebatas penunaian kewajiban formal menurut hukum sekuler semisal kasus untuk pajak. Ini bangunan sistem yang melarang kemiskinan di permukaan bumi.
Kelemahan pendekatan psikologi terletak pada persepsinya terhadap manusia secara individual sehingga ia begitu memerlukan tambahan penjelasan yang menyertakan aspek eksternal (sistem).
David McLelland pada intnya berusaha menjelaskan takdir di tangan prakarsa pribadi. Tentulah kita akan berdebat lagi soal mazhab jabariyah dan qadariyah yang di antara keduanya mungkin sebuah jembatan paradigma harus dibangun. (*)
Shohibul Anshor Siregar, Dosen FISIP UMSU, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PW Muhammadiyah Sumatera Utara.