Site icon TAJDID.ID

Surati Menkominfo, Gubernur Sumbar Minta Aplikasi Alkitab Bahasa Minang Dihapus

Tangkapan layar cover Aplikasi Kitab Suci Injil Terjemahan Bahasa Minangkabau di Play Store Goegle.

TAJDID.ID || Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengirim surat pada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate agar menghapus aplikasi Alkitab berbahasa Minang.

Plt Humas Sumatera Barat Zardi Syahrir membenarkan soal surat itu. Dikutip dari CNN Indonesia, (5/6/2020), Zardi menyampaikan bahwa konten aplikasi Injil berbahasa Minang bisa menimbulkan kegelisahan masyarakat Sumbar yang identik dengan budaya Islam.

Zardi mengatakan, orang Minang dengan adat budaya amat identik dengan Islam.

“Sesuatu yang patut dan pantas gubernur meminta Kementerian Kominfo menghapus konten tersebut karena menimbulkan kegelisahan dan gejolak di tengah-tengah kehidupan masyarakat Sumbar yang aman dan damai,” kata Zardi.

Lebih lanjut Zardi menjelaskan, bahwa masyarakat Minangkabau memegang prinsip Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabulah yang sangat bercorak Islam. Karenanya, dia yakin langkah Gubernur Iwan Prayitno mengirim surat ke Menkominfo Johnny G Plate tak ada yang keliru.

“Karena ini merupakan karakter jati diri budaya orang minang dengan filosofi ABS-SBK seharus menjadi sesuatu yang dihargai semua pihak,” kata Zardi.

ABS-SBK adalah singkatan dari Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang jadi salah satu prinsip utama yang mengatur kehidupan di Ranah Minang.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengirim surat kepada Menkominfo Johnny G Plate agar menghapus aplikasi di Play Store dengan nama Kitab Suci Injil Minangkabau. Surat dikirim pada 28 Mei lalu.

Dalam suratnya Irwan menyatakan bahwa masyarakat Minangkabau keberatan dan resah dengan keberadaan aplikasi tersebut. Alasannya, bertolak belakang dengan adat dan budaya Minangkabau yang bernuansa Islam.

Irwan juga berharap Kemenkominfo menghapus Play Store Google dan mencegah aplikasi serupa muncul kembali.

Saat dicek  Jum’at Sore (5/6/2020), aplikasi yang bikin resah masyarakat minang itu sudah tidak bisa diakses di Play Store Google. Namun sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi apakan aplikasi itu memang sudah dihapus oleh Kominfo atau pihak lain.  (*)

Exit mobile version