Site icon TAJDID.ID

Puisi-Puisi King Muhammad

Yaa Latiif

Oleh: King Muhammad

 

Wahai angin malam
Suaraku suara harva
Lengkingan luka dan air mata
Dari mana mereka datang
Seperti kesedihan tanpa nama
Yang harus kusimpan di rumah kenangan
Karena mencariMu menghabiskan separuh umurku

 

Wahai angin malam
Suaraku suara harva
Suaraku di tubuh merindu
Datanglah cepat
Dekaplah erat
Dialah aku Yaa Latiif
Akulah dia Yaa Latiif
Wadzkur bilhuda hidaayatakat thoriiqo wassadaadi sadaadas shahmi

 

Hanya padaMu kuminta kasih sayang melimpah,Yaa Alloh
Serupa cintaMu kepada Adam dan Hawa
Serupa cintaMu kepada Yusuf dan Zulaikha
Lagukan padaku nyanyian rindu itu
Agar mengalun
Agar kurenungkan
Sebagaimana air mengalir
Dari gunung dan perbukitan

 

Ramadhan 9.2020

Ketika Malam Kularutkan dalam Istigfar

Oleh: King Muhammad

 

Di malam permulaan Ramadhan ini
Kubuka lembaran kitab suci
Dan membaca ayat-ayatnya seperti tangisan pertama seorang bayi
Coba tiriskan di kupingmu
Bila khatam dalam semalam
Akan kugodok hati dalam nyala api
Lalu larut di kedalaman maknanya
Seperti biji-biji kopi yang dinanak di atas bara
Menjadi serpih
Menjadi beraroma
Tiba-tiba menjadi segelas kopi hangat
Yang terhidang di meja malaikat
Laa Haula Wala Quwwata Illa Billaah

 

Wahai Gustiku..
Wudhuku hari ini adalah prasangka kenajisan
Yang entah kapan akan dijunubkan menjadi faatihah
Yang entah kapan akan kuhadaskan menjadi jembatan emas
Yang entah sampai kapan aku mampu memundaknya

 

Alif Laam Miim..
Aku bagai berada di daratan paling dingin
Entah daratan bernama apa
Hingga sekali waktu dapat membayangkan kuburan-kuburan tua di bawah pohon kemboja
Dengan tulang belulangnya yang merindukan hidup
Mereka benar-benar ingin kembali ke permukaan bumi
Dan ingin mengulang hidupnya kembali

 

Wahai Istriku..
Ketika kita bangun pada pertengahan malam
Lihatlah anak-anak kita yang masih lelap tertidur
Wajahnya begitu sulit aku tuliskan
Seperti Nur dalam kegelapan
Mencari pangkal dan ujungnya pada keheningan malam

 

Yaa Robbi ..
Yaa Kariim..
Seperti Pesut yang mengarungi samudera raya
Mencari pangkal dan ujung lautan
Dengan keterbatasan kayuhan siripnya
Aku pun akan mencari alamat untuk sampai ke sebuah masjid
Menemui para alim yang rendah hati
Yang setiap hari menjadikan kitab-kitab
Sebagai bantal dan kacamatanya
Untuk meleburkan diri ke dalam lautan istigfar
Lautan permohonanku..
Lautan penuh tangis penyesalanku
Laa Ilaaha Illa Anta
Subhaanaka Inni Kuntu Minad Dzaalimiin

2020

Dengan Puisi

Oleh: King Muhammad

 

Dengan puisi
Kusampaikan rindu pada duri yang menjaga mawarku
Pada laut surut yang menjaga kedalaman malam
Pada laut pasang yang membingkai gelombang
Pada deru angin yang menyampaikan wangi kembangmu
Untuk bersatu dengan kilau embun di daun pagi

 

Dengan puisi
Akan kularutkan kata-kata di atas awan langitmu
Yang rela menurunkan hujan
Kala aku meluluh rindu akan kesejukkan
Hingga musim demi musim menumbuhkan kesuburan
Pada ladang-ladang harapan
Pada bait sajakku yang muram
Agar memberi titian menuju bintang
Sebelum waktu akan melingkup rahasianya

 

Dengan puisi
Akan kusimpan rindu di atas laut
Untuk melarutkan garam pada buihnya
Agar perahuku mampu menyisir arusmu
Melayari pagi dan senjamu
Sampai ombaknya membentur dadaku
Agar fajar merabukkan ufuknya
Seperti rindu camar pada sarangnya

 

Glagah september 16

Dari Aku Penulis Bayangan

Oleh: King Muhammad

 

Dipekerjaan oleh kenangan
Puisi menciptakan buku harian
Tawa dan tangisan serupa tinta
Sebab aku adalah pena bagi kata-kata
Maka kuberitakan kepada para pujangga
Dan kusampaikan kepada para penyair
Bahwa kalimat-kalimatku akan terus berdzikir

 

 

Exit mobile version