TAJDID.ID-Medan || Ketua Umum Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Kota Medan Edi Saputra ST mengatakan, sejatinya eksistensi alumni IMM harus lebih ekspansif, yakni mampu berbicara dan berkiprah secara lebih luas keluar dan bukan sekedar jago kandang, hanya berkutat di dalam internal perserikatan saja.
“Saya sangat menyesalkan, alumni IMM sekarang itu kecenderungannya cuma gemar bertarung di internal persyarikatan. Sibuk berebut posisi di Muhammadiyah, misalnya menjadi guru, kepala sekolah, dosen, pimpinan AUM dan sebagainya,” ujar Edi ketika tampil sebagai pembicara acara Silaturrahim Alumni dan Konsolidasi Organisasi yang dirangkai dengan acara Dialog Kebangsaan dengan tema ‘Hubungan Muhammadiyah dengan Kekuasaan; Refleksi Masa Lalu, Perspektif dan Prospek Masa Depan’ di Hotel Madani Medan, Rabu (27/11/2019).
Pada hal, kata Edi, di luar Muhammadiyah masih banyak ruang tempat berkiprah yang layak direbut oleh para kader Muhammadiyah.
“Tapi sayang, sepertinya kita kurang serius dalam menangkap dan merebut peluang-peluang itu,” kata Edi yang sekarang duduk sebagai Anggota DPRD Kota Medan ini.
Berangkat dari keprihatinan ini, Edi meminta para alumni IMM agar kembali menyadari eksistensi dan jatidirinya. Dijelaskannya, salah satu alasan lahirnya Fokal IMM satu dekade silam, tepatnya 25 September 1999, adalah untuk menjawab kegelisahan tentang pentingnya membangun sebuah wadah yang bisa menjamin keberlangsungan visi gerakan dan komitmen IMM sebagai kader intelektual Muhammadiyah.
“Jadi peran dan fungsi strategis Fokal IMM itu adalah, selain sebagai penopang sumber daya Intelektual yang bagi persyarikatan Muhammadiyah, juga merupakan tulang punggung untuk pendelegasian kader, baik sebagai kader persyarikatan, kader umat maupun kader bangsa,” sebutnya.
Menurut Edi, proses transformasi dan pendelegasian itu hanya bisa terwujud jika gerakan Fokal IMM berjalan secara masif, terencana dan penuh militansi di setiap tingkatan strukturalnya.
Ia menegaskan, mulai sekarang, kiranya sangat perlu Fokal IMM serius menyusun strategi kebijakan pendelegasian kader.
“Jika ini dilakukan, mudah-mudahan kedepan peran Fokal IMM akan semakin diperhitungkan, bukan cuma di internal, tapi di eksternal Muhammadiyah dalam berkontribusi memajukan bangsa,” pungkasnya. (*)
Liputan: M. Risfan Sihaloho