TAJDID.ID|| Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada enam tokoh. Upacara penganugerahan gelar pahlawan itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019) siang.
Pada tahun ini salah satu putera Muhammadiyah kembali mendapatkan penghargaan gelar Pahlawan Nasional tersebut, yakni Prof KH Kahar Muzakkir.
Menanggapi penghargaan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir lewat akun twitternya (@HaedarNs) menyampaikan ucapan syukur dan terimakasih kepada pemerintah.
“Alhamdulillah. Presiden RI Joko Widodo atasnama pemerintah telah memberikan penghargaan berupa Gelar Pahlawan Nasional kepada Prof KH Kahar Muzakkir, selain kepada para tokoh lainnya,” tulisnya.
Dengan demikian, kata Haedar, menjadi lengkap paket tiga tokoh kemerdekaan dari Muhammadiyah yang ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Dijelaskannya, bahwa pada periode ini tiga tokoh pejuang Indonesia dan tokoh-tokoh penting Muhammadiyah yang diusulkan dan diikhtiarkan Pimpinan Pusat yang melibatkan sejumlah pihak telah berhasil diberikan gelar pahlawan Nasional.
“Berturut-turut Ki Bagus Hadikusumo pada bulan November tahun 2015, Mr Kasman Singodimedjo tahun 2018, dan tahun 2019 ini Prof Kahar Muzakkir,” sebut Haedar.
Haedar mengatakan, para pejuang kemerdekaan dan siapapun yang berjasa bagi negara sebelum dan sesudah Indonesia merdeka tentu sangatlah banyak, ada yang tercatat dan mungkin masih terdapat mereka yang luput dari perhatian pemerintah.
“Semuanya penting untuk menjadi contoh teladan bagi generasi dan elite bangsa untuk berkhidmat sepenuh hati bagi kepentingan bangsa dan negara,” tuturnya.
Dikatakannya, Indonesia akan menjadi negara dan bangsa yang berkemajuan sebagaimana dicita-citakan para pendiri negeri ini manakala para elite, pejabat, dan warga bangsa semuanya mau berkorban mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan diri, kelompok, institusi, dan golongan.
“Belajarlah saling mendengar dan berbagi untuk membangun negeri. Semua pihak harus mengedepankan jiwa ikhlas, cerdas, adil, dan bijak dalam ber-Indonesia. Layaknya sikap para negarawan sebagaimana ditunjukkan Ki Bagus, Mr Kasman, dan Prof Kahar yang berjiwa memberi sekaligus memberi solusi,” tutupnya. (*).
Editor: Maestro Sihaloho