TAJDID.ID-Medan || Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) Sumut dan DPD IMM Sumut menyesalkan dan mengutuk terjadinya tindakan kekerasan dalam penangan unjukrasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9) yang mengakibatkan wafatnya seorang mahasiswa bernama Immawan Randi (21) yang merupakan kader IMM Sultradan mahasiwa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.
Randi meninggal setelah tertembak peluru tajam di bagian dada kanan. Ia sempat dilarikan ke RS dr. Ismoyo (Korem) pada pukul 15.30 WITA namun nyawanya tak tertolong. Randi wafat pukul 15.45 WITA.
“Kita menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam atas terjadinya insiden yang menyebabkan meninggalnya Randi kader IMM Sultra hari ini,” sebut Ketua FOKAL IMM Sumut Sahlan Marpaung didamping Ketua DPD IMM Sumut Zulham Hidayah Pardede di Medan, Kamis (26/9).
Sahlan meminta penyelidikan dan investigasi terkait insiden ini bisa berjalan transparan dan profesional, sehingga diperoleh kepastian penyebab kematian dan sipapaun dan pihak mana yang bertanggung jawab atas kematian kader IMM tersebut.
Kemudian, atas terjadinya peristiwa yang sangat memilukan itu Sahlan meminta kepada kader IMM yang ikut turun kejalan berdemonstrasi untuk menyuarakan keadilan agar bisa lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan agar tidak ada lagi yang jadi koraban.
“Peristiwa hari seyogianya menjadi pelajaran untuk lebih waspada dengan cara terus menjaga komunikasi dan koordinasi secara organisasi dalam melakukan aksi demonstrasi. Ini penting dilakukan untuk menghindari tidak terjadinya lagi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Diketahui, Randi adalah seorang kader yang bergabung dengan IMM setelah mengikuti pelatihan Darul Arqam dasar pada 2017. Randi juga aktif dalam berbagai kepanitiaan di IMM. (*)