• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 11, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Kasus UAS dan Pentingnya Memperkuat Dialog Antar Agama

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2019/08/22
in Islam
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID-Medan || Dosen UINSU  Suheri Harahap MSi mengatakan, kasus Ustadz Abdul Somad (UAS)  seyogianya menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan jadikan untuk memperkuat dialog antariman dan agama, bukan disebarkan dan dipolitisir, serta dianggap pemecah belah persatuan bangsa.

Disebutkannya, UAS adalah sosok ulama berpengaruh dan menjadi tokoh yang kharismatik. Pendapatnya dalam berdakwah senantiasa berdasarkan dalil al-Qur’an dan al-Hadits. Dan kasus yang lagi dipersoalkan disampaikan di mesjid kalangan internal (Islam) untuk menjawab pertanyaan jamaah.

“Jadi, hal ini tentu menarik dilihat dari perspektif sosiologis-antropologis, bukan politis dan hukum saja,” ujarnya di Medan, Kamais (22/8).

Bila ditilik lagi kebelakang, kata Suheri, kehidupan keberagamaan di Indonesia sejak Orde Baru terus menjaga dan menjalin tri kerukunan. Kemudian di zaman reformasi dan era rezim Jokowi sekarang ini upaya memperkuat hubungan antar umat beragama dengan pemerintah terus dilakukan. Dan konsepsi negara Pancasila menjadi alat perekat dan pemersatu bangsa.

Selama ini, lanjutnya, kebebasan beragama dan menjalankannya tidak pernah dipersoalkan dan antarumat beragama hidup rukun. “Lantas, apa yang mengusik kita sehingga tidak rukun? Kenapa ceramah UAS  yang  disebarkan? Apa motif di belakang  ini?,” tanyanya.

Suheri berpendapat, dalam mengkaji agama sebaiknya memang berdasarkan keyakinan masing-masing tanpa melakukan interpretasi dan intervensi terhadap agama orang lain.

Sedangkan memperkuat emosi/identitas keagamaan menjadi hak azasi . Menurutnya, subyektivitas selalu hadir dalam menjelaskan kebenaran absolut yang datangnya dari Tuhan dan penjelasan kitab suci oleh beberapa kalangan agamawan menjelaskan ajaran agama-agama monoteisme secara apa adanya dan perlu diperkuat kontekstualisasi dalam konsep Islam keindonesiaan  dan dakwah bagi komunitas berbeda agama ( pluralitas).

Suheri menilai, perspektif  keindonesiaan damai dan isu munculnya kesalahpahaman serta  pola indoktrinasi terhadap teks tanpa melihat konteks sosio-historis dan perenial. Dialog tanpa batas dan sekat-sekat primordial.

Dia menuturkan, para filosof dan ahli sosial (sosiolog dan antropolog) sejak zaman klasik, modern dan kontemporer selalu menggelar diskursus agama-agama  secara akademis. Bahkan termasuk juga ideologi yang berkembang era modern seperti liberalisme, sosialisme dan komunisme yang notabene memiliki  doktrin  yang  menyinggung esensi dan eksistensi juga jadi kajian yang dinamis.

Di Indonesia, kata Suheri,  kita mengenal alm Prof  Dr  Mukti Ali, tokoh perbandingan agama yang membuka program studi perbandingan agama di IAIN dulu (sekarang program studi Agama-agama di UIN). Bersama Dr Nurcholis Madjid (Cak Nur), ia aktif mengkaji hal yang terkait dengan  titik temu agama-agama (kalimatun sawa’).

Suheri berharap,  fondasi dan tradisi  itu bisa terus diperkuat, bukan hanya mempersoalkan keterlibatan tokoh agama dalam pentas politik, mempersoalkan islam radikal, khilafah, NKRI syariah dan lain sebagainya.

“Yang diperlukan sekarang  adalah internalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.(*)

Tags: dialog antar ummat beragamasuheri harahapUAS
Previous Post

Bersamaan dengan Pengukuhan PCM, SD Muhammadiyah Tolonuo Diresmikan

Next Post

Mantan Rektor UMMU Ishak Djamaludin Siap Bertarung di Pilkada Halut 2020

Related Posts

UAS Apresiasi BikersMu

UAS Apresiasi BikersMu

5 Desember 2024
149
Kinerja Dakwah Negarawan UAS

Kinerja Dakwah Negarawan UAS

19 Desember 2022
272
Anwar Abbas Minta Singapura Jelaskan Penyebab UAS Tak Diizinkan Masuk

Anwar Abbas Minta Singapura Jelaskan Penyebab UAS Tak Diizinkan Masuk

17 Mei 2022
1k
Galang Donasi Beli Kapal Selam, Refly Harun: Bukti UAS Miliki Nasionalisme Tinggi

Galang Donasi Beli Kapal Selam, Refly Harun: Bukti UAS Miliki Nasionalisme Tinggi

28 April 2021
316
UAS Galang Donasi untuk Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402

UAS Galang Donasi untuk Beli Kapal Selam Pengganti KRI Nanggala-402

28 April 2021
201
somad

Kepada Ananda Rangga, UAS: Engkau Mulia dengan Derajat Syahid

17 Oktober 2020
544
Next Post

Mantan Rektor UMMU Ishak Djamaludin Siap Bertarung di Pilkada Halut 2020

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In