TAJDID.ID-Medan || Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berkolaborasi dengan Universitas Sumatera Utara resmi menggelar ”Joint Summer Program 2019” dengan tajuk “Managing Dengue and Other Tropical Dieases in South East Asia and The Influence of Traditional Medicine”.
Program yang didukung oleh hibah Penawaran Program Bantuan Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) tahun 2018-2019 ini dilaksanakan 14-27 Agustus 2019.
Ketua LKUI UMSU dr Eka Erlangga menjelaskan, program Scholarship Short Course kali ini diikuti sekitar 20 peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri.
“Dari luar negeri ada empat negara yang ikut berpartisipasi, yakni dari Prancis, Australia, Vietnam dan Malaysia,” ujar Eka saat memberikan sambutan dalam pembukaan program ini di Aula Fakultas Kedokteran UMSU, Jl. Gedung Arca Medan, Kamis (15/8/2019).
Kita berharap program ini akan memberikan manfaat, tidak hanya bagi peserta dan lembaga yang terlibat, tapi juga member kontribusi bagaimana Negara menangani penyakit demam berdarah dan aneka penyakit daerah tropis lainnya di Asia Tenggara. “Kita ketahui isu ini begitu menarik dan diminati oleh negara-negara lain, terutama di luar Asia Tenggara, seperti dari Amerika, Eropa, Australia dan lainnya,” jelasnya.
Dan terpilihnya Sumatera Utara sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah sesuatu yang menarik. Sebab, kata Rudianto, Sumatera Utara secara geografis adalah daerah yang memiliki ragam fitur alam serta panorama yang sangat indah. Sedangkan secara antropologis Sumatera Utara adalah daerah heterogen yang dihuni oleh multi etnik.
“Tentunya ini menjadi tantangan menarik bagi semua peserta Joint Summer Program untuk mengenal dan mengeksplorasi lebih jauh tentang Sumatera Utara,” sebutnya.
Sementara bagi UMSU sendiri, tentunya program ini sangat penting dan strategis, sebagai bukti UMSU sudah mulai menjejakkan kakinya ke dunia internasiol.
“Program ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari agenda internasionalisasi PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) yang belakangan ini sedang kita galakkan”, kata Rudianto. (*)