TAJDID.ID || Belum lama ini, anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Dr Mahfud MD membuat sayembara, barang siapa yang bisa membuktikan bahwa dia mempermasalahkan Bendera Tauhid terkait dengan Radikalisme dan organisasi radikal akan diberi hadiah 10 Juta Rupiah.
Hingga sekarang memang belum ada menyanggupi tantangantersebu. Namun justru Prof Mahfud dapat balasan tantangan. Adalah Prof Dr Suteki SH MHum, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang mengajukan tantangan kepada Mahfud MD untuk menyandang bendera bertuliskan kalimat Tauhid di pundaknya, seperti yang pernah ia (Prof Suteki) lakukan.
Tantangan Prof Suteki itu ia sampaikan lewan akun facebooknya (Steven Suteki), pada hari Senin (12/8) pukul 15.14 WIB.
Berikut isi postingan Prof Suteki tersebut:
ANTARA AKU, PROF MAHFUDZ DAN BENDERA TAUHID (#Hadiah jadi Rp 11.350.000 rupiah)
by Katana Suteki
Prof Mahfud MD merasa yakin tidak pernah mempermasalahkan Bendera Tauhid. Bahkan barang siapa yang bisa membuktikan bahwa beliau mempermasalahkan Bendera Tauhid terkait dengan Radikalisme dan organisasi radikal akan diberi hadiah 10 Juta Rupiah.
Pawarta tentang sayembara ini setidaknya dimuat pada Inisiatifnews. Tantangan Mahfud MD ini disampaikan setelah sejumlah portal berita online memberitakan pernyataannya soal Enzo Zens Allie. Diketahui, Enzo Zenz Allie menjadi perbincangan usai videonya saat berdialog dalam Bahasa Prancis dengan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyebar di media sosial. Almarhum ayah Enzo adalah Warga Negara Prancis, sedangkan ibunya, Warga Negara Indonesia.
Kalau saya sendiri memang dari awal tidak pernah mempersoalkan Bendera Tauhid ini, tetapi saya malah dituduh terpapar Radikalisme dan terkait organisasi radikal. Piye jal? Pusing kan?
Sebagai bukti bahwa Prof Mahfudz tidak mempersoalkan Bendera Tauhid, apakah kira-kira beliau sebagai PIMPINAN BPIP sanggup menyandang Bendera Tauhid di pundaknya seperti yang saya lakukan berikut ini? Mestinya berani karena tidak ada persoalan dengan Bendera Tauhid. Sekaligus saya tantang Prof Mahfudz, bila berani menyandang Bendera Tauhid di pundaknya seperti yang saya lakukan, akan saya “aturi hadiah” sebesar Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) tunai.
Atau apakah dengan menyandang bendera Tauhid ini lalu saya akan dikatakan TERPAPAR RADIKALISME? Jika saya berdalih pada pendapat Prof Mahfudz, seharusnya dengan menyandang Bendera Tauhid ini TIDAK BOLEH DIKATAKAN bahwa PROF SUTEKI TERPAPAR RADIKALISME. Begitu kan logika berpikir yang benar?
Tabik..!
Awalnya, seperti yang tertera di postingannya, Prof Suteki hanya menyanggupi memberikan hadiah sebesar Rp 1 juta rupiah tunai. Namun beberapa waktu kemudian, Prof menaikkan nilai hadiah tantangannya menjadi Rp. 10 juta. Bahkan terakhir jumlanya sudah mencapai Rp. 11. 350.000.
HADIAH DARI PIHAK SAYA SUDAH DINAIKKAN MENJADI 10 (SEPULUH) JUTA RUPIAH.
Dan tidak menutup kemungkinan hadiah akan terus bertambah seiring dengan kesadaran para netizen di fb ini terhadap legalitas sebuah panji nan agung, yakni PANJI TAUHID juga disebut PANJI UMAT ISLAM.
Tantangan berlaku hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.
(Katana Suteki)
Sampai berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Prof Mahfud terkait tantangan tersebut. (*)